Jakarta, BusinessNews Indonesia– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen untuk mengembangkan kawasan budidaya udang terintegrasi di wilayah tersebut. Penandatanganan perjanjian kerja samanya telah berlangsung pada Agustus 2021.
Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Udang di Kabupaten Kebumen, pada 13-14 Desember 2021.
Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro, menerangkan bahwa pelatihan ini merupkan langkah implementasi dari program prioritas KKP, yakni pengembangan perikanan budidaya berbasis pada ekspor dengan komoditas unggulan di pasar global yaitu: udang, lobster, kepiting dan rumput laut. Hal tersebut sejalan dengan target peningkatan nilai ekspor udang nasional sebesar 250 persen pada 2024.
“Udang merupakan salah satu komoditas unggulan yang tengah digenjot produksinya untuk pemenuhan kebutuhan pasar lokal dan ekspor. Volume produksi udang tahun 2020 lebih dari 900 ribu ton dan menargetkan 2 juta ton pada 2024. Peningkatan nilai ekspor perikanan tersebut harus dibarengi dengan inovasi industri pengolahan produk perikanan sehingga dapat bersaing di dalam dan luar negeri. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi hasil olahan untuk menambah nilai jual seperti produk olahan udang ready to cook and ready to eat untuk menarik minat konsumen,” papar Kusdiantoro.
Dengan diversifikasi produksi olahan perikanan, diharapkan dapat meningkatkan angka konsumsi ikan nasional, di mana target konsumsi ikan nasional di tahun 2021 sebesar 60 kg/kapita/tahun. Saat ini nilai angka konsumsi ikan Kabupaten Kebumen dinilai masih rendah pada angka 22,46 kg/kapita/tahun.
Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri, sehingga melalui pelatihan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan angka konsumsi ikan di Kebumen. Di samping itu sinergitas usaha produk perikanan dari hulu ke hilir juga perlu terus dikembangkan sehingga pemanfaatan potensi perikanan dapat dilakukan secara terpadu, efisien, dan berkelanjutan.
Pelatihan yang diikuti 100 orang masyarakat perikanan di Kabupaten Kebumen ini juga tak lepas dari peran serta dan inisiasi Anggota Komisi IV DPR RI, Darori Wonodipuro. Pihaknya menekankan bahwa Kabupaten Kebumen memiliki potensi untuk pengembangan budidaya udang vaname melalui skema kawasan budidaya tambak udang terintegrasi.
Melalui kegiatan pelatihan, Darori berharap Kabupaten Kebumen menjadi pelopor budidaya udang yang modern di Indonesia dengan hasil produktivitas dan kualitas yang tinggi, dengan adanya campur tangan teknologi dan perencanaan bisnis yang matang dalam pelaksanaannya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kebumen.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta mendapatkan beragam materi berupa dasar-dasar penanganan udang, pembuatan ebi furai, pembuatan dimsum udang, pembuatan menbosha udang, hingga pengemasan hasil perikanan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah offline training. Peserta akan mengikuti seluruh kegiatan pelatihan mulai dari teori, praktik dan diskusi dengan didampingi oleh penyuluh perikanan dan pelatih hingga pasca pelatihan. (DAF/rilis)
Comments are closed.