INA dan DP World Bakal Investasi ke Pelindo
BusinessNews Indonesia – Indonesia Investment Authority (INA) bersama dengan DP World membentuk konsorsium dan tim kerja untuk menjajaki investasi ke tubuh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Direktur Utama INA Ridha Wirakusumah mengatakan kemitraan strategis bersama dengan DP World juga termasuk menjajaki peluang di sektor pelabuhan Indonesia. Mulai dari hinterland, terminal domestik, lapangan kargo, sistem jaringan, transportasi menuju dan dari pelabuhan, hingga zona industri.
“Mengikuti proses seleksi mitra yang ketat dari INA, kami yakin bahwa DP World dapat bekerja sama dengan baik dengan kami untuk menciptakan jaringan pengiriman domestik yang kuat dan menjadi nilai tambah bagi investor, bisnis,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (1/11/2021).
Menurutnya, sektor maritim dan pelabuhan Indonesia adalah kunci untuk mendukung perdagangan dan konsumsi di Indonesia. Tak hanya itu, kerja sama dengan DP World juga memungkinkan untuk menyelesaikan masalah-masalah tinggi biaya logistik dan inefisiensi pelabuhan.
DP World juga akan memanfaatkan platform investasi bersamanya dengan Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ). Sejak platform tersebut diluncurkan pada 2016, DP World pun telah berinvestasi di 12 terminal pelabuhan secara global.
Sebelumnya, INA telah menandatangani perjanjian kemitraan strategis dengan DP World untuk meningkatkan sektor kelautan dan Pelabuhan Indonesia yang diperkirakan mencapai US$7,5 miliar.
Kerjasama strategis ini juga selaras dengan misi INA untuk mengoptimalkan investasi di infrastruktur Indonesia dan sumber daya untuk memberikan pembangunan ekonomi jangka panjang.
Investasi INA berfokus pada beberapa sektor utama, seperti bandara, pelabuhan, jalan tol, kawasan industri, infrastruktur digital, layanan kesehatan, dan energi terbarukan.
Dia memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Luasnya geografi membuat Indonesia harus bergantung pada jaringan pengiriman domestik yang kuat.
Meskipun tertinggal secara historis negara-negara tetangga dalam tingkat arus peti kemas dan saat ini menghadapi masalah logistik yang tinggi biaya, Indonesia sudah termasuk di antara 15 negara teratas dalam hal lalu lintas peti kemas dan memiliki banyak potensi untuk berkembang lebih jauh.
Dia mengharapkan ke depannya pergerakan peti kemas di Indonesia terus meningkat mengingat konsumsi dan produksi domestik yang terus meningkat. Mengingat tujuan dari kemitraan ini akan meningkatkan pengoperasian pelabuhan dan mengurangi biaya logistik.
Sebagai operator global dengan keahlian logistik berbasis data dan infrastruktur global, DP World yang berbasis di Dubai akan menghadirkan teknologi dan praktik terbaik kelas dunia untuk mengembangkan terminal pelabuhan baru.
Selanjutnya hal tersebut memungkinkan efisiensi pengiriman yang lebih besar dan meningkatkan konektivitas antar pulau dan internasional.
CEO DP World Group H. E. Sultan Ahmed Bin Sulayem mengakui potensi besar Indonesia sebagai salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat didunia, serta proyek-proyek yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan fasilitas pelabuhan.
“Melalui kemitraan kami dengan INA, kami berkomitmen untuk mendukung inisiatif nasional yang menciptakan nilai dan mendatangkan keahlian untuk memodernisasi infrastruktur maritim Indonesia,” ujarnya.
CEO dan Managing Director DP World Asia Pacific and Australasia, Glen Hilton, mengatakan akan fokus membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan arus perdagangan global yang berkesinambungan.
DP World juga akan memperkenalkan praktik kelas dunia yang dimilikinya kepada Indonesia, termasuk optimasi operasional, inovasi layanan, teknologi disruptif, serta prinsip-prinsip keamanan penanganan logistik. (Mr/Bisnis)
Comments are closed.