BusinessNews Indonesia – Grab sebagia perusahaan ride-heailing baru-baru ini mengakuisi saham OVO sebesar 90 % dari sebelumnya 39%.
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (6/10/2021) Grab berencana akan go public melalui merger dengan Altimeter Growth Corp. pada akhir tahun ini.
Meningkatnya kepemilikan di PT Bumi Cakrawala Perkasa, induk OVO, sekitar 39% menandai Grab berkembang melampaui layanan transportasi online ke layanan keuangan.
Baca juga: Grab Indonesia Luncurkan Grab Campus Apprenticeship
Sebelumnya, nasib OVO sempat dipertanyakan karena platform e-commerce Tokopedia bergabung dengan Gojek, perusahaan ride-hailing yang menjadi pesaing utama Grab di Indonesiat.
GoPay, OVO dan Gojek juga sempat bersaing ketat di masa lalu. Dengan membeli Tokopedia dan Lippo, Grab dapat menyelesaikan konflik tersebut dan fokus untuk meningkatkan layanan keuangannya di wilayah tersebut.
“Kami senang menyelesaikan bagian pertama dari yang lebih luas untuk merestrukturisasi kepemilikan kami,” kata OVO dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Grab Ventures Velocity Batch 4 Fokus Bantu UMKM
“Kami menyambut baik komitmen yang lebih besar dari Grab di OVO. Kami terus konsultasi dengan regulator untuk menyelesaikan proses restrukturisasi kepemilikan, dan kami yakin ini akan memungkinkan untuk melayani kebutuhan layanan keuangan masyarakat Indonesia dengan lebih baik”
Saat ini OVO bernilai sekitar $ 2 miliar (sekitar Rp 28,5 triliun) dan membuat pembelian saham dari Grab ini bernilai antara 500 hingga 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 7,1 triliun-Rp 14,2 triliun).
Pembelian saham ovo oleh yang mencapai 90% terbentur aturan BI Nomor 22/23/PBI/2020 tentang Sistem Pembayaran yang mewajibkan komposisi kepemilikan saham paling sedikit 15% wajib dimiliki oleh warga negara Indonesia (WNI) dan atau badan hukum Indonesia.
Oleh karena itu, Grab sedang dalam proses menjual sebagian saham Ovo-nya kepada investor Indonesia untuk mematuhi regulator di Indonesia.
“Tidak mengherankan karena Tokopedia perlu menjual karena alasan regulasi,” kata Angus Mackintosh, pendiri CrossASEAN Research.
PT Elang Mahkota Teknologi lebih dikenal sebagai Emtek, kemungkinan akan masuk untuk mengakuisisi saham dari mitra strategisnya, Grab.
“Grab mungkin kehilangan beberapa bisnis karena Tokopedia beralih ke GoPay, tetapi kemungkinan akan mendapatkan keuntungan di tempat lain.” Katanya.
Grab mengatakan pada bulan Juli Emtek telah menginvestasikan $375 juta ke Grab Teknologi Indonesia, sementara Grab telah menyelesaikan investasi ke Emtek tanpa mengungkapkan jumlahnya.
Baca juga: Perluas Layanan Digital, Grab akan Melantai di Bursa Saham Amerika
Dalam keterangan resminya, Selasa (5/10/2021), manajemen OVO menyebutkan perubahan struktur kepemilikan merupakan bagian wajar dari perjalanan perusahaan teknologi. “Sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan Bank Indonesia, saat ini manajemen OVO sedang aktif berkonsultasi dan berkoordinasi sesuai arahan Bank Indonesia, agar restrukturisasi yang sedang dilakukan oleh perusahaan senantiasa selaras dengan peraturan Bank Indonesia dan regulasi pemerintah lainnya,” paparnya.
Selanjutnya, OVO bersama dengan Grab telah menegaskan komitmen penuh kepada Bank Indonesia, OJK dan pemerintah Indonesia untuk terus mendukung dan mengembangkan bisnis OVO ke depannya. Dengan dukungan para pemegang saham, termasuk sejumlah investor lokal yang akan segera masuk, OVO berharap untuk dapat mengakselerasi transformasi digital serta memainkan peranan sentral dalam memfasilitasi transaksi dalam ekosistem digital, sehingga turut menciptakan siklus pertumbuhan positif bagi masyarakat.
Terkait penggunaan OVO di ekosistem Tokopedia dan Lippo Group, telah disepakati OVO akan tetap hadir sebagai salah satu metode pembayaran di ekosistem tersebut. OVO berterima kasih atas dukungan Tokopedia dan Lippo Group selama ini. (Mr/Bloomberg)
Sumber: https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-10-04/grab-raises-stake-in-indonesia-s-ovo-to-90-buys-out-tokopedia
Comments are closed.