PHE Komitmen Terapkan GRC dalam Proses Bisnis
Jakarta, BusinessNews Indonesia– Setelah diumumkannya pandemi Covid-19 awal tahun lalu, pemerintah di beberapa negara di dunia telah membuat dan memberlakukan hukum dan peraturan yang memberikan langkah-langkah untuk menangani pandemi Covid-19 ini.
Kondisi ini juga yang memaksa berbagai organisasi melakukan penyesuaian atas penerapan Governance Risk and Compliance (GRC) yang baik dan tepat. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk memenuhi kewajiban kepatuhan terhadap hukum dan regulasi baru. Namun juga untuk menjamin kesehatan serta keselamatan, baik untuk pimpinan maupun para pekerja dari risiko terpapar Covid-19 selama bekerja di lingkungan kantor.
Dalam kesempatan kali ini, Majalah BusinessNews Indonesia berkesempatan mewawancarai Harry Mozarta Zen selaku Direktur Keuangan PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Harry menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, GRC memerlukan komitmen baik dari manajemen, sumber daya manusia (SDM) serta sinergi antar departemen.
Hal ini dilakukan agar kebijakan-kebijakan yang dibuat dapat diimplementasikan berdasarkan kepatuhan perundangan dan kebutuhan perusahaan.
“Dalam melaksanakan GRC diperlukan adanya komitmen, baik dari manajemen maupun pekerja, serta sinergi antar departemen dalam membuat kebijakan yang diimplementasikan berdasarkan kepatuhan perundangan dan kebutuhan perusahaan,” ujarnya.
Kemudian, di tengah tantangan berat akibat pandemi Covid-19, pelemahan demand, oversupply migas, penurunan harga minyak terendah sejak awal 2020, dan fluktuasi nilai tukar Dolar Amerika Serikat yang mempengaruhi kegiatan operasi perusahaan, PHE terus berupaya menjaga produksi migas untuk ketahanan energi negeri.
PHE juga berusaha untuk selalu memastikan kepatuhan protokol kesehatan dijalankan secara konsisten untuk keselamatan kerja dan memastikan sisi operasional berjalan lancar. Selain itu, banyak faktor yang mendukung atas capaian kinerja perusahaan, di antaranya melakukan kinerja operation excellence dan optimalisasi biaya di seluruh lapisan bisnis.
Menuju Digitalisasi GRC
Dalam masa pandemi Covid-19, digitalisasi merupakan peranan penting dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Bahkan digitalisasi juga memegang peranan penting dalam penerapan GRC.
PHE sebagai Subholding Upstream memiliki beberapa aplikasi digital yang berfungsi sebagai pemantauan ataupun pelaksanaan GRC, antara lain e-GCG (electronic GCG) melalui Compliance Online System (COMPOLS) dan Aplikasi Gratifikasi Online (GAOL) yang bisa diakses melalui telepon seluler, Compliance Online System, baik versi website maupun mobile, Saluran pelaporan melalui Whistle Blowing System, dan Aplikasi LHKPN Internal.
Selain itu, menurut Harry, PHE juga telah melakukan Digital Smart Supporting Ecosystem dan Digital Transformasi yang diterapkan dalam beberapa aplikasi anatara lain Upstream Data Governance and Data Management, Upstream Cloud, Asset Integrity Management System, Integrated Operation Center, Integrated Development Assurance & Monitoring System dan Digital Procurement dengan menggunakan Corporate Data Management System sebagai Repository Data.
“Khususnya di era pandemi ini, digitalisasi merupakan peranan penting dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Bahkan berikutnya digitalisasi juga tetap memegang peranan penting dalam penerapan GRC. PHE sebagai Subholding Upstream memiliki beberapa aplikasi digital yang berfungsi sebagai pemantauan ataupun pelaksanaan GRC ,” jelas harry.
PHE memiliki kelengkapan Sistem Tata Kerja meliputi Pedoman, Tata Kerja Organisasi (TKO) & Tata Kerja Individu (TKI) yang mengatur kebijakan, alur dan proses implementasi Manajemen Risiko untuk Ongoing business & Project. Mekanisme monitoring mitigasi risiko dilakukan melalui rapat bulanan secara periodik, serta dilaporkan dan dikomunikasikan kepada Fungsi Manajemen Risiko PT Pertamina Persero maupun kepada Komite Manajemen Risiko PHE.
PHE juga menggunakan Aplikasi web based yaitu Enterprise Risk management System (ERMS) secara terintegrasi untuk membantu risk owner dan para PIC Risk Management dalam kegiatan pengelolaan risiko. (DAF)
Comments are closed.