Pengalaman Sharon sebagai Menteri BUMN Sehari
Jakarta, BusinessNews Indonesia– Transformasi Kementerian BUMN dan BUMN tidak mungkin terjadi tanpa dukungan transformasi human capital. Itulah yang mendasari konsern Menteri BUMN Erick Thohir terhadap transformasi human capital, termasuk salah satunya melalui program Girls Take Over (GTO) yang diinisiasi Yayasan Plan Indonesia bekerja sama dengan Srikandi BUMN dari Forum Human Capital Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Sharon Florencia (24 tahun) yang berperan sebagai Menteri BUMN selama sehari, sebagai bagian dari kampanye GTO BUMN 2021 pada Kamis (30/09). Dalam sehari ini, Sharon telah memberi arahan pada penandatanganan kerjasama korporasi, memimpin Rapat Pimpinan hingga melakukan kunjungan langsung ke lapangan, termasuk menjadi narasumber di konferensi pers.
“Saya sangat concern terhadap transformasi human capital, karena itu, sejak awal kita tidak segan-segan di Kementerian BUMN merubah struktur kita, merubah kepemimpinan kita, merubah pola pikir kita, core values kita juga tekankan. Saya sangat berharap, program human capital itu menjadi kunci dari perubahan transformasi yang ada di BUMN, karena itu sejak awal ketika FHCI mempresentasikan kepada saya mengenai program GTO ini, saya langsung menyambut dan saya sampaikan kepada Yayasan Plan Indonesia agar kerja sama ini dapat dilakukan secara continuity dan sustainability,” ujar Erick dalam konferensi pers tersebut.
Sebelumnya, sebagai rangkaian kegiatan “mengambil alih” Menteri BUMN selama satu hari, Kak Menteri BUMN Sharon telah memulai kegiatannya dengan menyampaikan arahan dan menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Pupuk Indonesia (Persero). MoU tersebut membahas mengenai sinergi pemberdayaan pertanian dan pemberian akses permodalan bagi petani Indonesia melalui program Makmur.
Selanjutnya, Sharon juga memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) bersama Wakil Menteri BUMN, Sekretaris Menteri, serta seluruh jajaran Eselon I Kementerian BUMN. Ia memberi arahan dan masukan di Rapim yang membahas mengenai program kepemimpinan perempuan dan mereviu program-program Kementerian yang difokuskan pada keberpihakan di bidang edukasi, lingkungan hidup, dan UMKM.
Dalam kunjungan Sharon selaku Kak Menteri BUMN ke Telkomsel Network Operation Center telah dibahas tentang pemerataan akses konektivitas di Indonesia, peran Telkomsel selama pandemi, 5G, dan kontribusi Telkomsel memajukan negeri.
Usai kunjungan berakhir, Menteri BUMN dan Kak Menteri BUMN dengan didampingi Kakak CEO Telkomsel melakukan konferensi pers bersama beberapa media televisi yang dilakukan secara hybrid (daring dan during).
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, kegiatan GTO ini benar-benar dilakukan dengan serius. Ia ingin agar seluruh finalis GTO mengambil manfaat sebanyak mungkin dari kegiatan ini.
“Saya benar-benar mencurahkan diri saya untuk mendampingi Sharon atau pun Putri dan para finalis lainnya agar kalian benar-benar mendapat intisari dari sebuah leadership. Kerja sama kita dengan Perusahaan BUMN lain, juga untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang terpilih untuk memimpin perusahan-perusahaan yang besar. Ini saya harap menjadi bagian dari pengalaman yang dapat kalian manfaatkan di kemudian hari, jadi manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Erick.
Kak Menteri BUMN Sharon, mengaku sangat senang karena dapat pengalaman yang berharga selama menjadi Menteri BUMN dalam satu hari ini. Pengalaman dan pelajaran berharga telah diperoleh Sharon dari Menteri BUMN khususnya dalam hal memimpin tim dengan baik.
“Hari ini perasaannya luar biasa sekali dan ini betul-betul Pak Erick kalau mengajarkan ke kami bukan cuma sekedar memberi peran tapi benar-benar diajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang dapat memimpin tim dengan baik. Luar biasa hari ini pengalamannya, bagaimana tadi pagi saya menyaksikan penandatanganan MoU, memberi speech di sana, mengambil alih peran Pak Menteri, dan yang kedua tadi memimpin Rapim bersama Wakil Menteri BUMN dan jajaran eselon 1. Yang paling berkesan bagi saya adalah kesempatan untuk bersuara untuk isu-isu strategis bangsa, mulai dari ketahanan pangan hingga kesetaraan gender,” jelas Sharon. (DAF/rilis)
Comments are closed.