JIEP-MRT Jalin Kerjasama Pembangunan Depo dan Jalur Stasiun MRT di Kawasan Industri Pulogadung
BusinessNews Indonesia – Bertempat di Kantor Pusat PT MRT Jakarta (Perseroda) di gedung Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, hari ini, Selasa (31/8) dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung terkait penjajakan kerja sama dalam rangka pembangunan depo MRT Jakarta dan pembangunan kawasan berorientasi transit di kawasan industri Pulo Gadung.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar dan Direktur Utama PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung Landi R. Mangaweang.
Dalam kesempatan tersebut turut mendampingi Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud dan Direktur Operasional PT JIEP Berta S.Winarto. Acara yang disiarkan secara virtual ini disaksikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar menyampaikan bahwa penandatanganan ini merupakan perwujudan gagasan menjadi perencanaan.
“Satu hal yang perlu dituntaskan dalam pembangunan Fase 3 nanti ialah mempersiapkan langkah konkret kerja sama pemanfaatkan sebagian lahan kawasan industri Pulo Gadung sebagai salah satu kawasan berorientasi koridor timur—barat yang di dalamnya terdapat depo,” ungkap William seperti dikutip dari siaran pers di Jakarta.
“Fase 3 merupakan layanan yang permintaannya sangat tinggi. Estimasi penggunanya bisa mencapai satu juta per hari. Hal tersebut berpotensi besar terhadap pengembangan kawasan, termasuk pemanfaatan lahan kawasan industri Pulo Gadung,” lanjut William.
Kerja sama ini bertujuan untuk menjajaki kesempatan bekerja sama terkait penyediaan sebagian maupun seluruh lahan untuk pembangunan salah satu depo MRT Jakarta, khususnya jalur timur—barat koridor Kalideres—Ujung Menteng, termasuk pengembangan kawasan berorientasi transit di sejumlah area dan lahan yang berada di dalam kawasan industri Pulo Gadung.
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan sistem transportasi terintegrasi di kawasan industri Pulo Gadung.
Sementara itu, Landi R. Mangaweang menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini sejalan dengan rencana rencana induk pembangunan kawasan industri Pulo Gadung.
“Sebagaimana rencana Remasterplan kawasan ke depannya bahwa Kawasan Industri Pulogadung akan menjadi sebuah Kawasan High Added yang diisi oleh beberapa Hub serta fasilitas dan sarana prasarana modern seperti kondominium, rusunawa, hingga ruang terbuka hijau terbesar di Jakarta,” katanya.
Lebih dari itu, direncanakan juga adanya sebuah moda transportasi terintegrasi yang nantinya akan mempermudah aksestabilitas bagi para pekerja, tenant dan investor untuk menuju Kawasan Industri Pulogadung.
“Hal inilah yang nantinya akan dikembangkan bersama baik oleh PT JIEP dan PT MRT Jakarta (Perseroda), semoga kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik,” ujar Landi.
Landi berharap dengan kerja sama ini akan mengoptimalkan kontribusi pengembangan ekonomi kawasan industri Pulo Gadung dan memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam kesempatan yang sama menyampaikan dukungan akan kerja sama ini. “Saat ini Jakarta sedang begitu gencarnya melaksanakan pembangunan sistem transportasi yang diintegrasikan dengan tata ruang dimana menjadikan angkutan perkeretaapian menjadi backbone,” ujarnya.
Dia mengatakan, kerja sama yang akan dilakukan melalui penandatanganan MOU hari ini tentu merupakan awal yang baik. “Saya berharap juga bahwa sejalan dengan pengembangan kawasan ini, PT JIEP melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) dapat segera mengkoordinasikan dan mensinergikan hasil penandatanganan MOU ini dengan perencanaan yang saat ini sedang disusun oleh Kementerian Perhubungan agar kawasan ini dapat menjadi kawasan transit oriented development,” ungkap Syafrin.
Sesuai rencana, pengembangan jalur MRT Jakarta koridor timur—barat, yaitu jalur sepanjang sekitar 31 kilometer – 22 kilometer jalur layang dan sembilan kilometer jalur bawah tanah – yaitu yang menghubungkan Kalideres dan Ujung Menteng dan terdiri dari 22 stasiun. (RB/Press Release/indonews.id)
Comments are closed.