NCC 2024

Hadapi Pandemi Covid-19, Bank Mandiri Fokus pada Tiga Strategi Ini

BusinessNews Indonesia –Pandemi Covid-19 mengancam semua lini bisnis, tak terkecuali dunia perbankan. Dalam menghadapi wabah mencekam yang mendera hampir satu tahun setengah ini, Bank Mandiri sedari awal memfokuskan diri pada tiga strategi utama, yakni kredit tetap tumbuh, efisiensi & produktivitas, dan akselerasi digital.

Komisaris Utama Bank Mandiri Muhammad Chatib Basri mengatakan bahwa tahun-tahun yang penuh tantangan ini mengakibatkan kondisi perekonomian nasional terus menurun  hingga -5.32 persen pada Juni 2020. Begitupun pertumbuhan kredit secara nasional mengalami dampaknya. Misalnya pada akhir tahun 2020 terkontraksi -2.41 persen.

Namun menurut Chatib Basri, dengan semangat yang kuat dan tepat, terlebih dalam implementasi digital dalam proses bisnisnya, Bank Mandiri justru mengalami pertumbuhan walau melandai.

Misalnya dari sisi DPK (Dana Pihak Ketiga) naik 12,24 persen YoY, di mana pada tahun 2019 hanya 933.125 M. menjadi 1.047.318. Pun dari sisi kredit rata-rata meningkat 7,08 persen YoY, 813.692 M pada 2019 meningkat 871.276 M di Desember 2020. Apalagi nilai transaksi Mandiri Digital terus melonjak hingga 333 T pada kuartal 4 2020, yang sebelumnya 281 T pada kuartal 3 2020.

“Secara umum pertumbuhan transaksi keuangan Bank Mandiri terus meningkat. Pertumbuhan kredit terus terjaga dengan prinsip kehati-hatian. Ditambah lagi dengan adanya penyaluran kredit dalam rangka PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sebesar Rp65,77 triliun”, ujarnya via Zoom dalam acara Penjurian GRC Award 2021 yang diselenggarakan Majalah BusinessNews Indonesia, Jakarta, (23/06/2021).

Strategi kedua bagaimana Bank Mandiri mengefisienkan anggaran operasional dan meningkatkan produktivitas kerja para Mandirian. Menurut Menteri Keuangan 2012-2013 itu, di masa kenormalan baru ini Mandiri selalu memprioritaskan pembiayaan yang mendukung pertumbuhan bisnis.

“Selain mengutamakan penggunaan biaya bagi pendukung pertumbuhan bisnis, kami juga terus mendorong peningkatan produktivitas kerja para Mandirian (Insan Bank Mandiri). Juga tanpa lelah terus memonitoring penggunaan biaya agar selalu tepat sasaran sebagaimana yang diharapkan,” ungkapnya.

Hadapi Pandemi Covid-19, Bank Mandiri Fokus pada Tiga Strategi Ini
Hadapi Pandemi Covid-19, Bank Mandiri Fokus pada Tiga Strategi Ini

Strategi terakhir mengupayakan semaksimal mungkin akselerasi penggunaan digital. Mendigitalisasi seluruh elemen bisnis perusahaan. Baik dari proses bisnis di internal maupun eksternal.   

Di masa pandemi, penggunaan digital banking justru semakin meningkat, khususnya mobile banking yang saat ini berganti nama Livin. Pengguna aktif meningkat 40 persen selama satu tahun (Fiscal Year, FY). Di mana tahun 2019 berada diangka penggunanya sebanyak 3,2 juta meningkat menjadi 4,5 juta. Pun nilai transaksinya dari 748,8 triliun pada 2019 menjadi   1.072,6 triliun di tahun 2020.

Begitupun pada kuartal I 2021, nilai transaksi super app itu Rp 341 triliun, naik dari kuartal IV 2020 yang mencapai Rp 333 triliun.

Baca juga: Ikuti Penjurian GRC Award 2021, PTPN X Jadikan GCG Sebagai Budaya Perusahaan

“Intinya ekonomi itu transaksi. Dan transaksi ekonomi itu sepenuhnya ditentukan oleh mobilitas masyarakat. Ketika mobilitas yang menimbulkan transaksi fisik dibatasi di masa pandemi ini, maka pertumbuhan ekonomi terganggu, bahkan sampai 4-5 persen secara nasional. Maka jika ingin maju, maka digital harus dikembangkan. Untuk mejaga transaksinya. Inilah yang terus dikembangkan oleh PT Bank Mandiri Tbk.,” ujar pria kelahiran Jakarta 22 Agustus 1965 itu.

Selain Komut, acara penjurian GRC Award 2021 juga dihadiri Direksi Bank Mandiri yang memaparkan materi presentasinya, antara lain Direktur Kepatuhan & SDM Agus Dwi Handaya, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin, dan Direktur Keuangan & Strategy Sigit Prastowo.

Mengenai penguatan sumber daya manusia, Agus Dwi Handaya atau yang biasa dipanggil ADH mengatakan kalau Bank Mandiri konsisten menerapkan budaya kerja kolaborasi.

“Seorang leader itu harus bisa menyeimbangkan dalam bekerja. Bukan melulu menagih pekerjaan. Tapi juga harus bisa menata dan menuntun pekerjaan bagi karyawan yang lainnya, yakni sesama Mandirian,” tegasnya dihadapan Dewan Juri, antara lain Ir. Irnanda Laksanawan,MSc Eng(MBM), PhD, Dr. Dewi Hanggraeni, SE, MBA, CA, CACP., Dr. Eddy Iskandar, B.Eng, MSc, Alan Yazid, BB, MBA, Dr. Ir. Haryono Soeparno, MSc, Dr. Ir. Iding Chaidir, MSc, dan Sitta Rosdaniah ST MSc PhD. (businessnews.co.id/AS)    

Comments are closed.