Tahun 2035 Thailand Akan Hentikan Penjualan Mobil Bensin dan Diesel
BusinessNews Indonesia, Jakarta – Beberapa tahun terakhir ini, dunia otomotif sedang berghairah mengembangkan kendaraan yang ramah lingkungan. Dengan itu, tahun 2035 Thailand akan memulai menghentikan penjualan mobil dengan bahan bakar bensin dan diesel.
Perkembangan kendaraan listrik dari Thailand dan Indonesia tidak pernah berhenti. Kedua negara tersebut, tidak hanya ingin menguasai penjualan mobil ramah lingkungan saja, tapi juga menguasai ekosistemnya.
Ambisi tersebut, mulai dari rencana produksi kendaraan listrik, baterai, dan pengembangan infrastruktur yang dibuat secara teratur. Demikian dilansir Paultan, Minggu (25/4/2021).
Laporan terbaru datang dari Negeri Gajah Putih, yang mengatakan akan menjual kendaraan tanpa emisi di dalam negeri mulai 2035. Langkah tersebut dimaksudkan untuk menjual semua mobil listrik dan menjadi pusat produksi di Asia Tenggara.
Tahun lalu, Thailand mengumumkan kebijakan yang bertujuan menjadikannya basis produksi EV untuk wilayah tersebut dalam waktu lima tahun, dan saat ini pergerakannya sedang dipercepat untuk mencapai titik tertinggi.
Baca juga: PHE Fokus Bersihkan Pantai, Bupati Karawang Apresiasi Langkah Cepat Tangani Ceceran Minyak
“Kami bisa melihat dunia sedang menuju ke arah itu, jadi kami harus bergerak cepat. Kami ingin menangkap pertumbuhan pasca pandemi, dan kami memiliki ambisi untuk menjadi pusat produksi karena kami sudah memiliki rantai pasokan yang ada,” jelas Kawin Thangsupanich, Penasihat Komite Kebijakan Nasional Kementerian Energi.
Rencana baru tersebut juga menetapkan target memiliki kendaraan listrik yang menyumbang 50 persen dari semua registrasi mobil baru pada akhir dekade ini. Naik 30 persen yang telah ditetapkan sebelumnya, ketika Thailand mengumumkan untuk membangun 750 ribu unit per tahun pada 2030. Jumlah kendaraan listrik itu termasuk mobil komersial dan roda dua.
Baca juga: Honda Bakal Setop Mobil Berbahan Bakar Bensin Pada 2040
Baca juga: Inalum Rombak Direksi dan Komisaris Dalam RUPS
Saat ini, Thailand telah menetapkan waktu target untuk menghentikan secara bertahap mobil bermesin bangkar, dan langkah selanjutnya bagi pemerintah untuk memfasilitasi transisi.
Langkah tersebut, bisa dilakukan dengan menawarkan insentif pajak, membangun infrastruktur yang sesuai, dan mengembangkan regulasi yang mempromosikan manufaktur kendaraan listrik, serta memberikan insentif kepada konsumen untuk membeli mobil listrik. (ed.AS/businessnews.co.id/liputan6).
Comments are closed.