Kapal Karam di Terusan Suez Sebabkan Harga Minyak Dunia Naik
Kairo, BusinessNews Indonesia – Karamnya kapal kargo super jumbo, Ever Given, masih menyebabkan kemacetan lalu lintas kapal di Terusan Suez, Mesir.
Dikutip dari Republika (27/3), menurut perkiraan Lloyd’s List macetnya Terusan Suez sejak Selasa kemarin menyebabkan kerugian sebesar 400 juta dolar AS (USD) atau setara dengan Rp 5,6 triliun per jam karena barang yang tertunda.
Penyelamatan kapal yang diperkirakan memakan waktu berminggu-minggu ini mengakibatkan harga minyak mentah dunia terkerak pada Jumat (26/3). Harga minyak jenis Brent naik 1,11 persen ke level USD 62,64 per barel atau dibandingkan pada penutupan Kamis yang berada di level USD 61,95 per barel.
Baca juga: IMF Sebut China Bakal Jadi Negara Pendorong Ekonomi Global
Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 1,31 persen ke level US D59,33 per barel dari sebelumnya di level USD 58,56 per barel.
Sebagai informasi, kapal kontainer Ever Given kandas saat melalui saluran baru kanal pada Selasa pagi akibat cuaca buruk dan badai debu yang membuat visibilitas berkurang untuk mengendalikan kapal.
Kemacetan yang terjadi memaksa sejumlah kapal mengubah rute dan melakukan perjalanan panjang, berbahaya, sekaligus mahal karena harus memutari Benua Afrika.
Pemilik kapal karam itu, Shoei Kisen, perusahaan yang terafiliasi dengan pembuat kapal utama Jepang, Imabari Shipbuilding, terus berupaya membebaskan kapal dengan menghilangkan sedimen sekitar haluan kapal namun hingga kini belum berhasil.
“Kami terus bekerja untuk menghilangkan sedimen, dengan alat pengerukan tambahan,” terang perusahaan itu.
Baca juga: Pemerintah Salurkan Bantuan BPUM Kepada 12,8 Juta Penerima
Selain itu, perusahaan turut memastikan bahwa tidak ada kebocoran oli maupun cidera pada kru kapal akibat insiden tersebut. Perusahaan juga mengatakan telah mengirim lima ahli dari perusahaan asuransi yang sudah berkomunikasi dan bekerja sama dengan otoritas lokal di Suez sejak Kamis kemarin.
Sebagai informasi, kapal yang memiliki panjang 400 meter dengan berat lebih dari 200.000 ton ini dioperasikan oleh Evergreen Marine Taiwan. Dalam perjalanannya mengalami kandas dan menutup jalur lalu lintas perdagangan terpenting di dunia, yaitu Terusan Suez yang merupakan jalur terpendek pelayaran dari Eropa ke Asia. Diperkirakan, sekitar 10 persen perdagangan global melalui jalur yang dikendalikan pemerintah Mesir ini dan merupakan salah satu sumber devisa yang paling penting milik Mesir. (W/ZA)
Baca juga: BEI Akan Perbanyak Indeks Saham Syariah
Baca juga: Pemerintah Siapkan Rp500 Miliar Subsidi Ongkir Belanja Lebaran Online
Comments are closed.