APKASI Berharap Menparekraf Sandiaga Perhatikan Pariwisata Non-Destinasi Prioritas
BusinessNews Indonesia – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) saat menggelar acara pra Musyawarah Nasional (Munas) berharap penuh kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga memperhatikan dengan serius kondisi pariwisata No.-destinasi prioritas yang ada di daerah-daerah kabupaten di seluruh Indonesia. Yang tentu saja jumlahnya lebih banyak.
Acara pra Munas itu diselenggarakan secara daring dan luring dalam rangka menyongsong acara nasional organisasi para bupati se-Indonesia yang akan digelar akhir bulan ini.
Pada sesi itu di dibahas sejumlah tema yang nanti akan dijadikan isu utama Munas. Di antaranya upaya percepatan pemulihan ekonomi daerah melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Hadir dalam pembahasan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas, Sekjen Apkasi Najmul Akhyar, Bendahara Apkasi Apkasi Christiany E. Paruntu, dan para bupati dari berbagai daerah.
Pada kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional. Pada 2020, kinerja sektor pariwisata memang susut karena pandemi. Jumlah wisman hingga devisa merosot. Jutaan pekerja sektor tersebut di berbagai daerah terdampak, sebagian bahkan di-PHK.
”Maka kita harus gerak cepat, gerak bersama, dan gaspol optimalkan semua potensi. Jika pariwisata dan ekonomi kreatif pulih, otomatis dampak positifnya juga ke daerah. Dan kami terus memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah. Kami ingin kebijakan Kemenparekraf dan pemkab saling sambung untuk pemulihan ekonomi berbasis pariwisata sesuai potensi di masing-masing daerah,” ujarnya sebagaimana keterangan resminya yang diterima businessnews.co.id, Jakarta, (19/03/2021).
Sandiaga menyatakan, untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah melalui pariwisata, pemerintah menempuh banyak upaya, mulai hibah, stimulus, hingga berbagai program padat karya pariwisata. Hibah, misalnya, pada 2020 dikucurkan sebesar Rp3,3 triliun untuk 101 kabupaten/kota yang memiliki potensi pariwisata.
”Teman-teman bupati silakan sampaikan aspirasi ke kami, jika ada yang belum masuk sasaran hibah, mohon dikirim ke kami. Tahun 2021 ini akan terus kami tingkatkan,” ujarnya.
Sandiaga juga mengajak para bupati untuk bersama-sama memulihkan ekonomi pariwisata pada 2021. Salah satu kunci pemulihan adalah pada penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability).
”Daerah-daerah yang paling banyak mengajukan sertifikasi CHSE di antaranya Bali, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Banten, Sumut, Kepri, dan Riau. Mohon dukungan kepada para bupati untuk juga terus menggalakkan penerapan CHSE pada masing-masing usaha dan destinasi pariwisata yang ada di daerahnya,” ujarnya.
Sandiaga juga menggarisbawahi pelaksanaan event pariwisata, termasuk festival dan berbagai seni pertunjukan. Semuanya bisa dilaksanakan melalui koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di masing-masing daerah, tentu dengan penerapan protokol kesehata yang ketat.
Baca juga: ADPMET Minta Kesejahteraan Masyarakat di Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan Diutamakan
”Sekarang izinnya bukan lagi pemerintah pusat, bahkan untuk event bisa disetujui di level daerah. Sudah setahun kita mati suri, mari kita geliatkan kembali, tetap dengan protokol kesehatan,” ujarnya.
Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang paling terdampak pandemi, tapi juga akan menjadi sektor yang pertama pulih.
”Daerah-daerah berkepentingan meminta perhatian pemerintah pusat, karena pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor yang inklusif, yang paling cepat membuka lapangan kerja. Ada 35-40 juta lapangan kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemulihan di sektor ini berarti juga sangat membantu pemulihan ekonomi daerah,” ujarnya.
baca juga: Menparekraf Sandiaga: Pengembangan Danau Toba Libatkan Pemerintah Daerah
Apkasi berharap Kemenparekraf bisa mendorong sektor wisata ke berbagai daerah secara merata, bukan hanya di destinasi prioritas dan super prioritas.
”Ada ratusan kabupaten dengan potensi wisata. Jika pariwisata yang membidik wisatawan nusantara dioptimalkan di berbagai daerah secara merata, bukan hanya di destinasi prioritas, tentu dampak pemulihan ekonominya sangat bagus bagi semua daerah,” ujar Anas. (ed.AS/businessnews.co.id/rilis)
Comments are closed.