NCC 2024

BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Kredit Perbankan

BusinessNews Indonesia ‐Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan kredit bank dari 7 hingga 9 persen menjadi 5 persen hingga 7 persen pada tahun ini. BI beralasan bahwa laju kredit masih terkontraksi 2,41 persen hingga Desember 2020 lalu.

“Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia merevisi proyeksi pertumbuhan kredit atau pembiayaan pada 2021,” tutur Gubernur BI, Perry Warjiyo, dikutip dari CNN Indonesia (19/2).

Menurutnya, pertumbuhan kredit bank sepanjang tahun lalu terkontraksi karena permintaan menurun akibat pandemi virus covid-19. Hal lainnya yang menyebabkan kontraksi adalah, bank tidak cepat menurunkan tingkat bunga kreditnya sesuai penurunan bunga acuan dari bank sentral nasional.

“Penurunan suku bunga kredit masih cenderung terbatas, yaitu hanya sebesar 83 bps ke level 9,7 persen selama 2020,” tambahnya.

Masih dikutip dari sumber yang sama, BI, kata Perry, mencatat bahwa penurunan suku bunga kredit berjalan cukup lambat karena suku bunga dasar kredit (SBDK) masih terpantau tinggi. Berdasarkan catatannya, penurunan SBDK baru sekitar 75 bps menjadi 10,11 persen pada tahun lalu.

“Hal ini menyebabkan tingginya spread SBDK dengan suku bunga BI7DRR dan deposito 1 bulan masing-masing sebesar 6,36 persen dan 5,84 persen,” ungkap Perry.

BI mencatat bahwa SBDK tertinggi terdapat pada bank-bank BUMN yang mencapai 10,79 persen diikuti Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang berada di level 9,8 persen.

Sedangkan di bank swasta nasional berada di level 9,67 persen dan kantor cabang bank asing 6,17 persen. Berdasarkan segmen kreditnya, SBDK tertinggi terdapat pada segmen kredit mikro sebesar 13,75 persen. Selanjutnya, SBDK kredit konsumsi non-KPR di level 10,85 persen, kredit konsumsi KPR 9,70 persen, kredit ritel 9,68 persen, dan kredit korporasi 9,18 persen.

“Bank Indonesia mengharapkan perbankan dapat mempercepat penurunan suku bunga kredit sebagai upaya bersama untuk mendorong kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha dan pemulihan ekonomi nasional,” tukasnya. (W/ZA)

Baca juga: Survei IPI: Masyarakat Mayoritas Tak Takut Terpapar Corona

Baca juga: Kalbe Farma Raih Lisensi Obat Covid-19 Senilai Rp15,4 Triliun

Comments are closed.