NCC 2024

Kominfo Buka Kesempatan Kolaborasi Multipihak Guna Tingkatkan Transformasi Digital

BusinessNews Indonesia – Perekonomian di berbagai negara mengalami penurunan terdampak pandemi. Di Indonesia, saat ini Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate bergerak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk pemulihan keuangan Indonesia.

 “Termasuk dengan memberikan kesempatan kerja, mendorong substitusi impor, memberdayakan UMKM dan credit unions, mendorong investasi dan pasar saham, dan tentu saja, menjaga keseimbangan pembayaran,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam United States – Indonesia Investment Virtual Summit 2020: Partners in Recovery dari Jakarta, Jumat (11/12/2020).

Menkominfo percaya akan pentingnya transformasi digital, untuk menangani hal ini pihaknya membuka peluang kolaborasi dan kemitraan multipihak. Kolaborasi ini guna mengoptimalkan pertumbuhan sektor komunikasi dan informatika. Oleh karena itu, Menteri Kominfo menegaskan Pemerintah membuka peluang untuk kerja sama teknis yang nyata.

 “Dalam menjajaki opsi baru solusi teknologi, Kementerian Kominfo kini menantikan kerja sama teknis yang nyata, terutama dalam hal infrastruktur digital dan pengembangan talenta digital,” tegasnya sebagaimana kutipan siaran pers Kominfo.

Baca juga: Bank Syariah Hasil Merger Akan Jadi Top 10 Bank Syariah Terbesar di Dunia

Menurut Menteri Johnny, Pemerintah Indonesia sangat berterima kasih atas kolaborasi yang bermanfaat di bidang-bidang ini dan terbuka untuk diskusi lebih lanjut guna meningkatkan akses masyarakat ke aset teknologi.

“Kemitraan tersebut dapat terwujud melalui komitmen konkret dalam membantu para startup dan UMKM kami untuk mengadopsi solusi teknologi dalam kegiatan bisnisnya, dengan dukungan skema pendanaan yang diperlukan.

Menurut Menteri Kominfo, Tahun 2020 telah menjadi tahun yang sangat menantang. Namun masih ada peluang sesuai hasil survei Amcham dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) yang sebagian besar perusahaan mengantisipasi bahwa pandemi akan terus berdampak hingga setidaknya Q2 2021.

 “Tetapi akhirnya ada cahaya di ujung terowongan. Penelitian vaksin menjanjikan dengan efektivitas hampir 90%, memberi kami harapan bahwa ini akan membantu menstabilkan bisnis dalam ‘normal baru’ pada Q2 2021 atau setelahnya,” ujarnya optimistis.

Baca juga: Aktif Cegah Korupsi, Bank BJB Diganjar Penghargaan oleh KPK

Menteri Johnny mengakui di masa-masa sulit ini, setiap negara akan membutuhkan lebih banyak sumber daya, kepercayaan, dan mobilitas ekonomi yang lebih tinggi. Semua itu akan membantu ekonomi pulih lebih cepat dan bangkit kembali lebih kuat.

“Ke depan, Pemerintah Indonesia menyambut baik kolaborasi baru dengan Kamar Dagang Amerika dan sektor swasta di sini dalam semangat “Partners in Recovery”,” tegasnya. (Ed.ZA/siaran pers)

Baca juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah Terdampak Sejumlah Sentimen Negatif

Comments are closed.