Akhir Tahun Ini Pemerintah Akan Sinergikan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung
BusinessNews Indonesia – Maskapai pelat merah Indonesia, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA), menyebutkan bahwa rencana holding BUMN Pariwisata dan Pendukung sudah sudah semakin matang dan berusaha untuk disinergikan akhir tahun ini.
Irfan Setiaputra, Direktur Utama Garuda Indonesia, mengatakan bahwa keseriusan ini dibuktikan dengan melibatkan sejumlah konsultan agar segera dapat disinergikan. Holding ini akan menciptakan pasar dan rute-rute pariwisata ke depannya dengan lebih baik dengan rencana Garuda untuk memperbanyak frekuensi penerbangan langsung dari Bandara Ngurah Rai, Denpasar.
“Semua ekosistem sedang dikaji oleh tim kementerian BUMN. Tentunya kami mengharapkan sinergi ini bisa memberikan pertumbuhan yang lebih baik bagi perseroan,” ungkapnya (8/11).
Garuda, berdasarkan data BUMN akan memegang peran sentral dalam sektor pariwisata dan aviasi. Maka dari itu, perkembangan yang dialami Garuda akan berdampak secara langsung pada pertumbuhan perusahaan dalam Holding lainnya. Tentunya setiap tindakan dengan mempertimbangkan dampak pada seluruh anggota Holding.
Sebagai informasi, Kementerian BUM melakukan Holding pada BUMN Pariwisata dan Pendukung dengan PT Survai Udara Penas sebagai induknya dan anggota holdingnya yaitu PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura I, Garuda Indonesia (Accessibilities); Lalu Inna Hotels & Resorts dan Sarinah (Amenities); serta Indonesia Tourism Development Corporation dan Taman Wisata Candi (Attractions).
Status kepemilikan PT Survai Udara Penas adalah 100 persen milik Pemerintah dan pihak kreditur saat ini mayoritas adalah BUMN lain. Hal ini menjadi faktor-faktor yang dipertimbangkan demi mempersingkat proses pembentukan Holding. Induk Holding akan bertanggung jawab atas manajemen dan kontrol pengembangan usaha ke depan secara reintegrasi satu sama lain. (ZA)
Comments are closed.