Data Pelanggan Lazada-Cermati Bocor, Bisa Dipakai Bobol Rekening
BusinessNews Indonesia ‐ Pasca kebocoran data yang dialami oleh RedMart Lazada dan Cermati muncul pernyataan dari perusahaan keamanan siber, IntSights. IntSights memaparkan bahwa data yang dicuri dapat digunakan untuk mengambil alih rekening, kartu SIM ponsel hingga melakukan pinjaman online atas nama pemilik data.
Hal ini dapat terjadi karena data yang dicuri sangat lengkap meliputi nama lengkap, NIK, NPWP, email, alamat, password, nomor HP, pendapatan, rekening, detail pekerjaan, hingga nama ibu kandung.
“Jadi ketika Anda memiliki data curian, data itu dapat digunakan untuk banyak hal berbeda juga untuk melakukan rekayasa sosial,” Kata Kepala Keamanan Siber di IntSights, Etay Maor, dalam diskusi virtual, Rabu (4/11)
Dalam melakukan hal preventif, Maor menekan perusahaan harus melakukan sosialisasi kampanye kebersihan keamanan agar karyawan tak sembarangan mengumbar data atau mengisi data di situs-situs yang tidak terpercaya.
“Gunakan kata sandi yang berbeda, yang Anda memiliki opsi di situs web untuk menggunakan dua faktor. Itu membuat lebih sulit bagi penyerang untuk menyerang Anda. Setelah itu selalu mengemas sistem Anda untuk memastikan semuanya terbarui. Jadi sesuatu tidak bisa menginfeksi komputer Anda,” tambahnya.
Sebagai informasi, Aplikasi fintech asal Indonesia, Cermati mengalami kebocoran 2,9 juta data penggunanya. Cermati menjadi salah satu dari 17 perusahaan global yang mengalami kebocoran data dan diperjualbelikan di situs perdagangan data. Sebelumnya ada Lazada yang kebobolan data sekitar 1,1 juta akun pelanggan di platform toko kebutuhan pokok (grocery) online milik mereka, RedMart. Seperti dilansir CNBC, kepada BleepingComputer, peretas menjual basis data RedMart Lazada seharga US$1,5 ribu atau sekitar Rp22 juta. (W/ZA)
Comments are closed.