Percepat Pertumbuhan Ekonomi Daerah, BPD Bali Integrasikan Digital Marketing dan Human Capital

BusinessNews Indonesia – BPD Bali memiliki peranan strategis untuk mempercepat pertumbuhan perekonomian daerah. Untuk merealisasikan peranan tersebut, BPD Bali tengah mengintegrasikan digital marketing dan human capital. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, Senin (26/10) dalam acara penjurian virtual Digital Marketing & Human Capital (DMHC) Award 2020.

Acara dengan dengan tema ‘’Transforming Human Capital Value through Digital Marketing’’ ini diselenggarakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia yang bekerjasama dengan IMA (Indonesia Marketing Association) dan FHCI (Forum Human Capital Indonesia). Serta didukung oleh para pakar dan professional di bidang Digital Marketing, Human Capital, ICT, Riset & Inovasi, yang tergabung di dalam Dewan Juri Digital Marketing & Human Capital Awards 2020.  Selain itu. acara ini juga didukung oleh beberapa perusahaan konsultan Digital Marketing, Manajemen, dan Human Capital.

 I Nyoman Sudharma menyebut, Bank BPD Bali berperan serta dalam menentukan arah kebijaka pemerintah provinsi Bali.

“Bank BPD Bali memiliki visi menjadi Bank Yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi, dan Terkemuka dalam Melayani UMKM serta Berkontribusi Bagi Pertumbuhan Perekonomian Daerah,” terangnya.

Adapun dari sisi pemerintah daerah, Bali memiliki prioritas jangka pendek untuk membangun serta mengembangkan industri kecil dan menengah berbasis budaya (branding Bali) untuk memperkuat perekonomian Krama Bali.  Kemudian untuk membangun dan mengembangkan pusat-pusat perekonomian baru sesuai dengan potensi kabupaten/kota di Bali dengan memberdayakan sumber daya lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam arti luas.

Guna mencapai prioritas pemerintah daerah, BPD Bali telah membangun lingkunga berbasis digital baik untuk pelayanan maupun marketing. Pelayanan digital ini seperti penggunaan QRIS dalam BPD Bali Mobile. Saat ini transaksi melalui electronic/digital banking cashless-cardless semakin diminati oleh nasabah. Selain itu, ada banyak pelayanan digital yang terintegrasi dengan pihak lainnya, seperti e-marketplace, portal Love Bali dan lainnya.

“Elektronifikasi layanan Bank BPD Bali tergabung dalam suatu ekosistem layanan yang saling terintegrasi sebagai bentuk optimalisasi layanan kepada stakeholder dan masyarakat,” ungkap I Nyoman Sudharma.

Dalam menghadapi pandemi, Bank Bali juga menyiapkan strategi inovatif marketing agar tetap bisa tumbuh dan berkembang. Setidaknya ada lima strategi yang disipakan. Pertama, tools marketing yang lebih menarik untuk mendukung marketing secara online. Kedua, bekerja sama dengan komunitas maupun institusi. Ketiga, bekerja sama dengan media online. Keempat, menggunakan jasa influencer. Kelima, turut aktif mendukung program pemerintah dalam melakukan digitalisasi di setiap sektor dalam persiapan penerapan tatanan kehidupan era baru.

“Misalnya menarik minat kaum milenials dengan menggunakan jasa influencer band dari Bali yang memiliki basis penggemar serta kekuatan media sosial,” imbuh Nyoman.

Perihal human capital, BPD Bali menyiapkan peta strategi yang terdiri dari empat pilar. Pilar pertama budaya perusahaan & pembelajaran, pilar kedua organisasi bench strength, pilar ketiga competitive reward & perform management, dan pilar keempat manajer lini sebagai human resource manajer.

Adapun budaya kerja/corporate culture BPD Bali disebut dengan CINTA. Corporate culture ini singkatan dari competent, integrity, teamwork, dan customer awareness.

Untuk internalisasi program budaya kerja cinta, BPD Bali kerap kali mengadakan wake up morning call, kegiatan bimbingan rohani, sharing session, kegiatan komunitas, kegiatan seni, hingga kegiatan olah raga.

“Selain itu, ada juga employee engagement baiuk dalam bentuk materi maupun immateri. Immateri ini seperti ucapan ulang tahun kepada karyawan,” ujar Nyoman Sudharma.

Terkait human capital, direktur, komisaris dan jajarannya memilki peran yang utama. Dalam hal ini, BPD Bali telah mencapai internalisasi budaya kerja, performance management, management talenta, dan integrasi remunerasi dan administrasi melalui SIM SDM.

Hadir dalam penjurian juri terdiri dari Dr. Ir. Ashwin Sasongko, MSc (Head of ICT at National Research Council / DRN-Dewan Riset Indonesia), Dr. Eddy Iskandar, B.Eng, MSc (CEO CPM Consulting), Sofyan Rohidi, MM (Executive Director of Forum Human Capital Indonesia), dan Nursatrio Kartanegara, CPM (Asia) (IMA (Indonesia Marketing Association) Chapter DKI Jakarta). (ZA)

Comments are closed.