NCC 2024

Corona Belum Pulih, Menhub Ungkap Potensi Ancaman Bangkrutnya Bisnis Maskapai

BusinessNews Indonesia – Belum berakhirnya pandemi Corona menyebabkan dampak yang signifikan pada sektor transportasi, khususnya transportasi udara.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pandemi Corona mengancam banyak maskapai menuju kebangkrutan. Secara umum dia memperkirakan kerugian bisnis transportasi di semua sektor bisa mencapai 30%. Khusus untuk sektor udara penurunan omzet para maskapai penerbangan bisa mencapai 50% lebih.

“Pandemi merupakan masa suram bagi berbagai bisnis, termasuk transportasi. Bahkan transportasi dan logistik merupakan sektor paling dalam yang alami masalah. Transportasi mengalami situasi parah. Dalam prediksi penurunan omzet sekitar 30%, bahkan sektor udara lebih dari 50%,” ungkap Budi Karya dalam webinar bersama Masyarakat Transportasi Indonesia, seperti yang dilansir detik Selasa (11/8/2020).

Dia mengatakan pembatasan sosial dan sentimen orang bepergian atas virus corona menyebabkan banyaknya maskapai tak bisa beroperasi.

Dia menjelaskan bahwa sejak Maret terjadi penurunan kinerja yang tajam dan makin dalam di kuartal II.

“Ini membuat ancaman bangkrut, saya ambil contoh di udara secara umum, dampak pandemi ke industri penerbangan nasional tampak moderat di triwulan satu. Kemudian, turun tajam di bulan Maret, masuk triwulan dua amat berat dan kita harapkan triwulan tiga membaik,” tuturnya.

Dia juga mencontohkan kondisi sektor transportasi udara di luar negeri, Budi Karya menjelaskan di Australia maskapai Virgin Australia terancam bangkrut dan tak mendapatkan dana bantuan.

“Tercatat Virgin Australia, yang terbesar kedua di Australia terancam bangkrut. Mereka juga ditolak minta dana talangan pemerintah,” ujar Budi Karya.

Ia juga menambahkan contoh yang terjadi di Eropa seperti Luthfansa dari Jerman dan Air France KLM. Selain itu, maskapai Thailand Thai Airways saat ini juga telah menghentikan operasi karena lockdown.

“Dua maskapai eropa, Luthfansa dan Air France KLM, terancam gulung tikar. Kemudian Thai Airways lakukan penghentian operasi bulan ini, karena lockdown di Thailand,” pungkas Budi Karya. (Ed.ZA/BusinessNews/bisnis.com)

Comments are closed.