NCC 2024

Moeldoko: Pandemi Covid-19 Dorong Reformasi Dunia Pendidikan

BusinessNewsIndonesia –Pandemi Covid-19 yang mengguncang dunia telah mengubah tatanan kehidupan di berbagai sektor. Salah satunya di dunia pendidikan. Pemerintah  memprogramkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di mana peserta didik belajar di rumah di bawah bimbingan guru dan orang tua. Ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

PJJ seperti ini dilakukan dengan moda dalam jaringan untuk mengantisipasi kerumunan yang bisa memicu penyebaran Covid-19.

“Hikmah pandemi Covid-19 untuk dunia pendidikan diharapkan mendorong adanya reformasi pada dunia pendidikan.  Maka pembelajaran jarak jauh  semakin penting  dan harus diakselerasi.  Peserta didik belajar di rumah guna memutus rantai penyebaran dan mempercepat penanganan covid-19,” papar Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko sebagai pembicara kunci webinar dengan tema Peran Pendidikan Keluarga dalam Mendampingi Siswa Belajar dari Covid-19, Rabu (13/4).

Acara webinar tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2020. Kegiatan ini dihadiri 600 orang terdiri atas kepala sekolah, guru, dosen, siswa, orang tua dan komite sekolah.

Moeldoko menjelaskan, berdasarkan surat edaran Mendikbud nomor 4/2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19 bahwa pendidikan dapat dilakukan melalui Pembelajaran Jarak Jauh. “Fokus PJJ ini bukan pada pencapaian akademik, namun pada pembelajaran literasi, numerasi, dan pendidikan karakter,” ujarnya.

Selain mendorong reforma pada dunia pendidikan, hikmah lain dari  pandemi Covid-19 adalah transformasi pendidikan tinggi sebagai motor penggerak penyiapan guru dan tenaga kependidikan yang unggul.

Menurut Moeldoko, kedisiplinan pada semua aspek pendidikan adalah kunci keberhasilan pada proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19.  Keberhasilan pendidikan berasal dari kolaborasi dan interaksi tiga elemen, yaitu guru, siswa dan orang tua. “Belajar dari rumah menjadi aktivitas belajar yang difasilitasi beragam profesi. Hal ini menjadi wadah interaksi antara orang tua, guru dengan para stakeholder lain untuk mewujudkan cita-cita anak. Pendidikan disesuaikan dengan minat, bakat, dan kemampuan intelegensi anak.”

Moeldoko juga menyampaikan, peran orang tua sebagai role model sangat mempengaruhi dalam pembentukan karakter atau etika moral, membangun pola pikir mempunyai pengetahuan, membangun kekuatan spiritual keagamaan, memiliki keterampilan sosial, dan menciptakan prestasi di sekolah atau masyarakat. “Pembelajaan tidak sebatas pada akademis, tapi juga pendidikan karakter melalui keluarga,” tegasnya.

Indonesia harus menerapkan pilar dasar pendidikan bangsa sesuai prinsip tri Pusat Ki Hajar Dewantara. Pendidikan di keluarga yaitu membentuk karakter, sifat dan pemikiran siswa. Pendidikan di sekolah adalah mendidik memberi pengetahuan, ilmu dan bekal kecerdasan siswa.

Kemudian, pendidikan di masyarakat  yaitu mendidik kecerdasan jiwa,  budi pekerti, norma sosial dan perilau siswa dalam bermasyarakat. “Melalui pendidikan terlahir hal-hal kreatif, konstruktif dan inovatif dalam menapaki setiap perkembangan zaman. Keluarga, sekolah, masyarakat adalah ekosistem pendidikan yang harus bersinergi,” papar Moeldoko.

Webinar tersebut juga menghadirkan narasumber Dr. H. Aedy Furqan, M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB  menyampaikan materi  dengan tema :Pendidikan Membanggakan di tengan Pandemi Covid 19 di NTB. Kemudian, Dr. Lalu Basuki Rahman, M.Pd., menyampaikan topik Merdeka Belajar di masa Covid 19 dengan Sekolah Perjumpaan. (ed.AS/bussnews.id/KSP)

Comments are closed.