NCC 2024

Agenda Nasional untuk Industri 4.0

Peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0 yang digagas Kementerian Perindustrian dengan nama “Making Indonesia 4.0” telah resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan April lalu, pemerintah mengupayakan revitalisasi industri Indonesia secara menyeluruh.

Pada saat itu Presiden Joko Widodo mengatakan, revolusi industri 4.0 saat ini sedang mentransformasi dunia. Indonesia, seperti negara-negara lainnya, harus bersiap dan mengantisipasi perubahan besar ini. Sebagai contohnya adalah bagaimana seluruh negara dunia mulai menguasai teknologi-teknologi seperti Internet of Things, Big Data, Cloud Computing Artificial Intelegensi, Mobility, Virtual dan Augmantes Reality. Semuanya harus bisa disesuaikan untuk kemajuan era industri 4.0.

Industri 4.0 berbicara tentang implementasi teknologi automasi dan pertukaran data dalam bidang industri. Melalui perubahan ini, sejumlah penelitian menyebut bahwa hal itu dapat menjadi ancaman bagi lapangan kerja. Sebab, tenaga manusia disebut-sebut akan mulai tergantikan oleh robot dan teknologi automasi lainnya.

Kepala Negara memandang, industri 4.0 merupakan fenomena yang harus dihadapi dan juga disambut kedatangannya. Ia percaya, revolusi itu akan menghasilkan perubahan besar bagi tatanan industri di mana Indonesia juga sudah harus bersiap untuk menyongsongnya.

Namun, Presiden tidak begitu saja percaya terhadap kekhawatiran banyak pihak yang memperkirakan revolusi industri ini akan menghilangkan banyak lapangan kerja. Karena pemerintah memiliki agenda untuk mewujudkan pembukaan sepuluh juta lapangan kerja baru di tahun 2030 di mana industri Indonesia pada saat itu diharapkan telah mampu mengimplementasikan industri 4.0 dan bersaing dengan negara-negara lainnya.

“Selain penciptaan lapangan kerja baru, implementasi industri 4.0 di Indonesia harus memastikan pertumbuhan secara inklusif. Pertumbuhan yang juga melibatkan seluruh lapisan ekonomi masyarakat. Tidak hanya usaha besar, tapi juga UMKM di mana ke depannya mereka juga harus dibuat paham dan mudah mengakses teknologi sehingga lebih berdaya saing,” ucap Presiden kala itu saat pembukaan Indonesia Industrial Summit 2018 di Jakarta Convention Centre.

Sebagai langkah awal dalam menjalankan peta jalan “Making Indonesia 4.0”, pemerintah akan menjadikan lima industri nasional sebagai fokus implementasi industri 4.0 di tahap awal. Kelima industri tersebut ialah makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia. Satu bulan sebelum peluncuran peta jalan “Making Indonesia 4.0, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di acara Breakfast Meeting di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta  menegaskan sektor –sektor yang menjadi fokus adalah sektor yang daya ungkitnya cukup besar.  “Tentu sektor-sektor yang akan menjadi tulang punggung untuk mencapai aspirasi yang besar tersebut adalah sektor-sekotri yang daya ungkitnya terhadap capaian aspirasi cukup besar,”jelasnya saat itu.

Presiden Joko Widodo juga menjadikan “Making Indonesia 4.0” sebagai salah satu agenda nasional bangsa Indonesia di mana Kementerian Perindustrian akan menjadi penggerak utama dari agenda tersebut.

“Saya minta kepada kementerian, lembaga lainnya, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendukung penuh program ini sesuai tugas dan fungsi masing-masing demi kesuksesan dan kemajuan bangsa yang kita cintai ini,” tandasnya.

Comments are closed.