The 3rd IHCS 2021, Alexandra Askandar: Komitmen FHCI Kembangkan Human Capital Indonesia

BusinessNews IndonesiaKetua Umum Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Alexandra Askandar, mengatakan bahwa gelaran The 3rd Indonesia Human Capital Summit (IHCS 2021) adalah salah satu bentuk kontribusi FHCI dalam upaya pengembangan human capital Indonesia.

Alexandra menyadari bahwa Pandemi Covid-19 memunculkan tantangan besar bagi para profesional human capital management di seluruh dunia. Mereka dituntut untuk mencari cara baru dalam mengelola human capital yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Maka acara The 3rd Indonesia Human Capital Summit (IHCS) 2021 pada 16 – 17 November 2021 di Jakarta itu adalah salah satu cara memformulakan strategi-strategi yang akan dihadapi.

“IHCS adalah agenda rutin dua tahunan yang selalu dinanti dan ditunggu-tunggu oleh dunia HC di Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata FHCI sebagai mitra strategis pemerintah untuk membangun SDM Indonesia yang unggul. FHCI memiliki peran strategis dalam menjembatani profesional HCM di kalangan BUMN dan swasta dengan akademisi dan Kementerian BUMN,” ujar Alexandra saat press conference kickoff FHCI 2021, Jakarta, (16/11/2021).

Ia mengatakan tema IHCS tahun ini diselaraskan dengan era pandemi dan paska pandemi yang telah mengubah total manajemen human capital di dunia. “RETHINK, REINVEST, REINVENT merupakan cara untuk menjawab tantangan akibat pandemi. Diperlukan cara dan metode baru pengembangan HCM yang sebelumnya tidak atau belum pernah dilakukan, termasuk akselerasi tranformasi teknologi digital untuk mendukung transformasi human capital Indonesia,” tegasnya.

Saat yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, menyatakan Kementerian BUMN mendukung realisasi transformasi human capital mengingat Indonesia sedang memasuki momentum bonus demografi. Menurutnya bonus demografi akan terjadi luar biasa di Indonesia. Pada 2020 – 2030 usia angkatan kerja di Indonesia akan mencapai 70% dari total populasi.

“Kepemimpinan adalah tentang memastikan terjadinya kontinuitas dengan melanjutkan program-program kerja yang baik dari pemimpin sebelumnya. Kepemimpinan muda menjadi fondasi yang harus didorong, dan kita punya tanggung jawab moral agar mentorship tetap terjadi. Transformasi human capital menjadi hal yang penting dan Kementerian BUMN memberi FHCI untuk ambil bagian dari transformasi ini melalui berbagai program up-skilling dan re-skilling,” ujarnya.

Pengembangan human capital dan inovasi model bisnis menjadi prioritas utama Kementerian BUMN untuk menjawab tantangan masa depan.

Hal ini dilakukan untuk menghadapi disrupsi digital yang terjadi saat ini. Menurutnya disrupsi digital akan mengubah tren pekerjaan. “Saya challenge FHCI untuk membuat peta jalan terkait pekerjaan-pekerjaan mana yang ada di perusahaan BUMN yang ke depannya akan hilang. Mudah-mudahan kita bisa memberikan sumbangsih kepada negara. Kalau kita bisa memetakan hal tersebut, ini akan sangat membantu reshaping kita sebagai korporasi dan sebagai negara,” ujarnya.

Baca juga: Waskita Karya Bakal Rights Issue, Tunggu Restu Jokowi dan OJK

Ia menambahkan bahwa disrupsi juga membawa hal positif. Ada pekerjaan yang berubah atau hilang, tetapi juga ada banyak pekerjaan-pekerjaan baru. Ia mendorong direksi BUMN untuk memastikan program kerja dan bisnis BUMN terus berjalan. 

Ia juga menegaskan Kementerian BUMN juga memberi perhatian besar terhadap kepemimpinan perempuan. “Kesetaraan gender adalah bagian dari check and balance di lingkungan BUMN. Kekuatan leader perempuan adalah empati dan soal grooming leadership, perempuan lebih baik,” ujarnya.

Baca juga: Erick Thohir Tantang FHCI Mendaftar Pekerjaan yang Akan Hilang dalam Bentuk Roadmap

Baca juga: Masuki Usia ke-41, Brantas Abipraya Usung Tema Harmony for Excellence

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi karena leadership tidak bisa berjalan sendiri dan membutuhkan tim yang baik. Kolaboratif dan adaptif adalah dua unsur sangat penting saat ini dari core values BUMN AKHLAK yaitu Adaptif, Kolaboratif, Harmonis, Loyal, Amanah, dan Kompeten. (ed.AS/businessnews.co.id/rilis).

Comments are closed.