PNM Terus Kejar Target Penyaluran Pembiayaan

Jakarta, BusinessNews Indonesia PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) terus berupaya untuk mengejar target total penyaluran hingga Rp38 triliun pada semua lini bisnisnya. Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, mengungkapkan bahwa perusahaan sejauh ini masih on the track dalam menyalurkan pembiayaan.

Berdasarkan penjelasannya, total penyaluran pembiayaan PNM telah mencapai Rp29,8 triliun. Jumlah tersebut terbagi dalam program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).

“Penyaluran Mekaar dan ULaMM masing-masing Rp27,8 triliun dan Rp1,96 triliun. Totalnya naik 137,4 persen secara tahunan (yoy). Terutama ditopang Mekaar yang naik 144 persen (yoy).” Ungkapnya dikutip dari Bisnis (6/9).

Sementara itu, outstanding total ULaMM dan Mekaar telah mencapai Rp29,25 triliun atau naik 72,2 persen secara tahunan. Dengan rincian masing-masing Rp7,35 triliun dan Rp21,89 triliun. Di sisi lain, non performing loan (NPL) gross lebih baik dari sebelumnya di 1,38 persen menjadi 0,71 persen.

Selain itu, Arief menjelaskan bahwa pertumbuhan penyaluran terbesar karena ditopang pertambahan nasabah. Hal ini, kata dia,  sejalan dengan amanat pemerintah agar perusahaan membantu lebih banyak pelaku usaha mikro khususnya wanita di pedesaan.

Berdasarkan informasi, nasabah Mekaar sejauh naik 55 persen dan telah mencapai 10,2 juta. Sementara program ULaMM yang membidik nasabah mikro yang telah naik kelas dan plafon pinjamannya naik telah mencapai 145.502 entitas, jumlah itu naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Untuk diketahui, PNM merupakan salah satu calon anggota holding Ultra Mikro bersama Bank BRI dan Pegadaian. Ketika Holding ini terwujud, berbagai capaian tersebut akan membuat gabungan perusahaan ini menjadi penyalur pembiayaan berbasis kelompok terbesar di dunia.

PNM sendiri menargetkan penyaluran di semua lini bisnisnya mencapai Rp38 triliun pada periode 2021 ini. Dengan catatan, nasabah ekosistem Mekaar bertahan di atas 10 juta dan nasabah yang usahanya naik kelas harus mencapai 650.000 entitas. (W/ZA)

Comments are closed.