NCC 2024

Lakukan Efisiensi, Anak Usaha Garuda Indonesia Tekan Rugi hingga 72,4 Persen

Jakarta, BusinessNews Indonesia – Anak usaha Garuda Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI), semester I/2021 berhasil menekan rugi bersih hingga 72,4 persen.

Andi Fahrurrozi, Direktur Utama GMFI, memaparkan bahwasanya penurunan rugi bersih ini berhasil dicapai setelah melakukan berbagai inisiatif efisiensi. Penurunan aktivitas produksi yang dilakukan mampu menekan beban usaha hingga separuh atau mencapai 49,8 persen. Dari awalnya sebesar US$267 juta pada semester I/2020, kini menjadi US$ 134 juta di semester I/2021.

Meski demikian, ia menyebutkan bahwa hingga paruh pertama tahun 2021 ini tren utilisasi pesawat dan event maintenance masih belum sepenuhnya pulih. Hal ini karena adanya peningkatan kasus aktif Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Selain itu juga karena pembatasan dan pengetatan persyaratan penerbangan demi menekan penyebaran virus Covid-19.

Baca juga: Kadin Sambut Positif Kemitraan Ekonomi Indonesia-Uni Emirat Arab

“Menghadapi iklim usaha yang masih dinamis, kami berupaya untuk menjaga likuiditas dan kelangsungan usaha perseroan. Salah satunya melalui manajemen arus kas dan penyesuaian aktivitas produksi yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.” Paparnya, dikutip dari Bisnis (3/9).

Di sisi lain, penyesuaian yang dilakukan terbukti mampu mengurangi penurunan bersih kas dan setara kas. Berdasarkan data, penurunan terjadi dari sebelumnya US$18,4 juta pada semester pertama 2020 menjadi US$4,3 juta pada semester pertama tahun ini.

Sepanjang paruh 2021, perseroan juga terus membuka diri dan beradaptasi dengan segmen bisnis potensial yang tumbuh di tengah pandemi. Segmen tersebut seperti pesawat kargo, project redelivery dan industrial gas turbine engine demi mencari solusi ditengah tertekannya pasar commercial aviation.

Baca juga: Bantu Debitur, OJK Perpanjang Relaksasi Restrukturisasi Kredit Sampai Maret 2023

“Selain operator dalam negeri, GMFI juga merawat maskapai asing di sejumlah negara, mulai dari Asia, Eropa, hingga Amerika. Di segmen non-aviasi, Perseroan juga tengah merambah perawatan generator milik Pertamina dan PLN Group.” Kata dia. (W/ZA)

Comments are closed.