NCC 2024

Stok Beras Bulog Terus Naik Seiring Penyerapan Beras

BusinessNews Indonesia – Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaluddin Iqbal, mengungkapkan bahwa total volume beras Bulog terus naik seiring dimulainya musim panen raya. Ia mengatakan bahwa hingga kini total stok beras di seluruh gudang Bulog sudah mencapai 902 ribu ton.

“Bulog saat ini sedang konsentrasi di penyerapan gabah/beras dalam negeri,” kata kata dia, dikutip dari Republika.co.id, (20/3).

Iqbal menjelaskan bahwa secara, Bulog telah melakukan penyerapan gabah setara beras per 19 Maret 2021 dengan jumlah sebesar 101.996 ton serta operasi pasar cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke pasar telah mencapai 121.090 ton.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), sebelum itu juga telah memprediksi bahwa total penyerapan gabah petani oleh Bulog pada musim panen raya pertama periode Maret-April 2021 akan mencapai 390.800 ton.

Adapun secara total, penyerapan gabah yang sudah terealisasi sejak awal Januari hingga 14 Maret 2021 mencapai 70.940 ton.

Dalam keterangannya, Buwas memaparkan bahwa pada pekan kedua Maret sudah terjadi kenaikan rata-rata angka penyerapan gabah setara beras sebesar 3.500 ton per hari. Jumlah tersebut merupakan jumlah dua kali lipat dari pekan pertama Maret yang hanya 1.500 ton per hari.

“Stok CBP hingga akhir April 2021 dapat dicapai berada di atas 1 juta ton,” ungkap Buwas.

Baca juga: Perluas Akses Pasar, BULOG Sinergi dengan Gojek

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan SPAM Umbulan di Pasuruan, Masyarakat Bisa Langsung Manfaatkan

Baca juga: Harga Nikel Mengalami Tren Penurunan

Seperti diketahui bahwa pemerintah menugaskan Bulog agar bisa menjaga stok beras pada kisaran 1 juta-1,5 juta ton demi keamanan stok pangan nasional.

Buwas turut menjelaskan bahwasanya total kapasitas gudang Bulog di seluruh Indonesia jauh lebih besar dari keinginan pemerintah, yakni mampu menampung sebanyak 3,6 juta ton. Namun, Bulog harus mampu menyesuaikan stok mengingatkan pangsa pasar beras Bulog dalam penyaluran program bantuan beras sejahtera (Rastra) sebanyak 2,6 juta per tahun telah hilang.

Hal tersebut karena diubahnya peraturan program bantuan beras dari pemerintah di mana perusahaan swasta bisa ikut memasok melalui e-warong. (W/ZA)

Baca juga: Demi Wujudkan Ketahanan Pangan, Kementan Lakukan Optimalisasi Irigasi

Baca juga: Vaksinasi dan Disiplin Prokes Kunci Kendalikan Pandemi

Comments are closed.