Masyarakat Indonesia Mulai Migrasi ke Cashless, Jumlahnya Tertinggi Se-Asean
BusinessNews Indonesia – Studi terbaru Visa Consumer Payment Attitudes dalam survei tahunan yang mengamati pertumbuhan konsumen yang melek digital dan pergeseran cara pembayaran di Asia Tenggara menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia paling banyak mengurangi penggunaan uang tunai selama new normal.
Dalam survei itu, sebanyak 6 dari 10 konsumen merasa khawatir dengan penyebaran virus Covid-19 sehingga membuat mereka lebih memilih pembayaran nontunai. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa jumlah tersebut yang tertinggi di Asia Tenggara (ASEAN).
“Pembayaran dan perilaku berbelanja konsumen Indonesia yang berubah signifikan akibat pandemi,” ungkap Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, dikutip dari Beritasatu.com (25/2).
sebanyak 63 persen masyarakat Indonesia berkata bahwa semakin jarang berbelanja menggunakan uang tunai. Selain itu, tujuh dari 10 masyarakat Indonesia menyatakan bahwa mereka tak perlu lagi membawa uang tunai dalam berbelanja.
Keamanan pribadi setiap orang dan higiene pembayaran, kata dia, menjadi pendorong konsumen Indonesia beralih pada pembayaran nontunai dan mempertimbangkan pembayaran nirsentuh (contactless).
“Konsumen Indonesia telah merasakan langsung manfaat gaya hidup nontunai, terutama dari segi keamanan, kenyamanan, dan efisiensi,” kata Riko.
Baca juga: Pemerintah Akan Sertifikasi 111 Pulau Kecil dan Terluar
Selain itu, pembayaran contactless mulai diminati dan menjadi penyebab menurunnya pembayaran secara tunai, terlepas dari realitasnya bahwa konsumen sudah mengurangi intensitas belanja secara tatap muka.
“Studi Visa menyoroti bagaimana keamanan pribadi dan digital-first commerce akan tetap menjadi tren bahkan setelah pandemi Covid-19 berakhir, di mana masyarakat akan menggunakan lebih sedikit uang tunai dan lebih sering berbelanja online di marketplace,” kata dia menambahkan.
Hal tersebut didukung data bahwasanya 59 persen konsumen Indonesia lebih memilih berbelanja di situs marketplace, dengan mayoritas transaksi mobile e-commerce melalui aplikasi sekitar 12 kali sebulan. (W/ZA)
Baca juga: Meski Jumlah Pelanggan Turun, Indosat Tetap Lanjutkan Strateginya
Comments are closed.