Didukung Semangat Milenial, Berdikari Siap Bertransformasi Lewat Penerapan GRC
Jakarta, Businessnews.co.id – Sempat berdarah-darah dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, PT Berdikari (Persero) kini menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang justru menguntungkan. Hingga triwulan I 2022, Berdikari menjadi salah satu dari anak perusahaan BUMN Holding Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI atau ID FOOD) yang membukukan laba.
Hal itu diungkapkan oleh Group Head Corporate Secretary PT Berdikari (Persero), Dheni Kamavina saat paparan perusahaan dalam penjurian GRC & Performance Excellence Award 2022, Kamis (7/7/2022).
“Berdikari banyak melakukan transformasi, sejak tahun 2018 Berdikari sudah mulai bisa membukukan laba untuk posisi keuangannya. Sampai dengan 2021 ini kami terus meningkat membukukan laba untuk bisnis kami,” kata Dheni.
Sebagai perusahaan yang saat ini fokus di bidang bisnis peternakan, Dheni mengklaim Berdikari saat ini berada di posisi keempat dari pemain-pemain bisnis poultry yang ada di Indonesia.
“Dari kompetitor di atas kami, posisi satu dan dua sudah menguasai pangsa pasar sebesar hampir 70 persen, dan sudah ada sejak tahun 70-an. Sementara Berdikari baru masuk ke bisnis ini 2016,” kata Dheni menjelaskan.
Lantas apa kunci sukses dari transformasi Berdikari? Group Head Internal Audit Berdikari, Hendra Wibawa mengatakan saat ini sekitar 75 persen pegawai di Berdikari merupakan kaum milenial yang siap diajak “lari” untuk bertransformasi ke arah yang lebih baik.
“Dengan gaya kepemimpinan lebih kolaboratif, dimana masing-masing Direksi bisa diajak diskusi. Sehingga lebih terbuka untuk ide-ide dan transformasi perusahaan ke arah yang lebih baik,” kata Hendra.
Selain itu, Berdikari yang bergerak di bidang poultry, cow farm (ruminant) serta trading & retail juga secara aktif mengelola dan mengimplementasikan Governance, Risk management, and Compliance (GRC) dalam menjalankan perusahaannya.
Dalam menjalankan Good Corporate Governance (GCG), perusahaan menerapkan enam sistem dan kebijakan, yakni pedoman etika dan perilaku (code of conduct), pedoman pengendalian gratifikasi, pedoman pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), pedoman kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual), pedoman pelaporan sistem dugaan pelanggaran (Whistleblowing System), serta Penyusunan Pedoman SOP.
Hal ini berdampak pada melekatkan budaya dan nilai-nilai GRC yang kuat pada Insan Berdikari, menciptakan budaya perusahaan anti-gratifikasi dengan cakupan seluruh Stakeholders, meningkatkan nilai transparansi perusahaan, meningkatkan efektivitas Direksi dan Dewan Komisaris dalam memahami dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mencegah terjadinya praktik pelanggaran oleh Insan Perusahaan serta memperkuat sistem pengendalian internal, serta memperkuat standar pengendalian Dokumen dan pedoman kerja.
Untuk penerapan sistem manajemen anti penyuapan, perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 37001:2016 pada tanggal 12 Oktober 2020 dan berhasil dipertahankan pada 15 Desember 2021.
Pada tahun ini, dalam menerapkan pengendalian risiko (risk management), perusahaan telah menyelenggarakan program budaya sadar risiko yang inovatif melalui “BerdikaRisk Culture Program” untuk memperkuat budaya risiko dan kesadaran risiko di seluruh perusahaan.
Dampaknya dari transformasi dan penerapan GRC yang efektif, dari periode 2020-2021 perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan (revenue) sebesar 96,99 persen, pertumbuhan laba bersih (net profit) sebesar 16,95 persen, pertumbuhan aset 15,82 persen, dan pertumbuhan ekuitas sebesar 130,79 persen.
Baca Juga: Stok Sapi dan Kambing Milik Berdikari Aman dari PMK
Comments are closed.