Menghindari Shadow Banking, Bank Indonesia Dorong Dompet Digital Terintegrasi dengan Perbankan
BusinessNews Indonesia – Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, mengatakan bahwa pihaknya akan mendorong seluruh layanan fintech dompet digital agar terintegrasi dengan perbankan. Pengintegrasian ini bertujuan memperkuat sistem pembayaran digital dan mencegah praktek shadow banking
“Kami akan membuka link accessible perbankan dan fintech. Tujuannya, kami ingin menghindarkan terjadinya shadow banking di mana pengembangan yang cepat sekali di fintech tidak bisa monitor dengan baik seperti yang terjadi di beberapa negara Asia,” jelas Destry, Rabu (4/11).
Hal ini merupakan salah satu upaya BI untuk mengembangkan dan mengatur agar tidak terjadi kerancuan penyelenggaraan antara penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) berbentuk bank dan nonbank.
“Karena itu kami coba link-an PJSP yang sifatnya nonbank dengan bank, dia bisa bersatu dengan basisnya adalah bank lab jadi dipimpin sektor perbankan itu sendiri,” tambahnya.
Selain itu, Destry menjelaskan bahwa untuk menjaga kepentingan nasional dalam digitalisasi antarnegara, maka salah satunya melaksanakan standarisasi pembayaran dengan QR Standar Indonesia (QRIS) yang saat ini telah digunakan lebih dari 5 juta merchant UMKM.
“Segala hal yang terkait dengan virtualisasi seperti ini akan menjadi semakin meningkat, oleh karena itu selain dibutuhkan pemahaman komprehensif dari masyarakat perlu ditingkatkan juga sistem yang menunjang termasuk sistem keamanan yang ada,” tutupnya. (W/ZA)
Comments are closed.