NCC 2024

Serikat Pekerja Kembali Protes Rencana IPO Subholding Pertamina

Jakarta, BusinessNews Indonesia Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FDPPB) dan juga Serikat Pekerja PLN Group berencana melakukan aksi protes pada hari ini, Senin (16/8). Protes ini dilakukan terkait rencana aksi penawaran umum saham perdana (IPO) Subholding Pertamina.

Dikutip dari Tempo.co, pernyataan sikap penolakan terhadap IPO Subholding Pertamina tersebut akan disampaikan sekitar pukul 10.00 WIB hari ini. Nantinya,  Presiden FSPPB, Arie Gumilar, dan Ketua Umum SP PLN, M. Abrar Ali, yang akan menyampaikan pernyataan tersebut.

“Ini adalah bentuk privatisasi atau masuknya kepemilikan privat (perorangan/badan) ke dalam saham perusahaan.” Begitu bunyi sikap pekerja, dikutip dari Tempo.co (16/8).

Baca juga: Erick Thohir Pangkas Jumlah Komisaris Garuda, Ini Susunan Barunya

Untuk diketahui, bahwasanya rencana IPO Subholding Pertamina akan dilakukan pada tahun ini. Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menuturkan bahwa tujuan IPO tersebut salah satunya adalah untuk mencari pendanaan.

Sebenarnya, aksi protes sudah terjadi sejak tahun lalu. Namun, Nicke membantah aksi ini sebagai privatisasi. Di sisi lain, para pekerja yang melakukan aksi protes tersebut, menganggap IPO sebagai modus baru privatisasi.

Dengan latar belakang tersebut, para pekerja menolak IPO yang akan dilakukan terhadap sejumlah anak usaha BUMN. Anak usaha tersebut yaitu, Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Hulu dan Pertamina Hilir. Serta Pembangkit Listrik Tenaga Uap, di bawah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca juga: Erick Thohir Dorong Kesiapan PLN Produksi Dua Ton Oksigen Medis Per Hari

Mereka menilai, rencana IPO tersebut sebagai bentuk privatisasi terhadap aset strategis negara. Hal ini dianggapnya berpotensi melanggar UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3 dan juga UU 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 77.

“Serta berpotensi akan melambungkan harga BBM, gas dan tarif listrik.” demikian kata Serikat Pekerja. (W/ZA)

Comments are closed.