Harga Batubara Naik, Adaro Tetap Pertahankan Target Produksi
Jakarta, BusinessNews Indonesia – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), salah satu emiten pertambangan, menegaskan masih mempertahankan target produksi batubara sesuai rencana awal meski harganya tengah naik.
Febrianti Nadira, Head of Corporate Communication Adaro Energy, menuturkan bahwa sejauh ini tidak ada perubahan target pada rencana produksi perusahaan. Selain itu, ia menegaskan bahwa perusahaan akan berfokus pada efisiensi serta keunggulan operasional yang dimiliki.
“Masih sama (target produksinya). Fluktuasi harga batu bara tidak dapat kami kontrol. Untuk itu, kami fokus terhadap upaya peningkatan keunggulan operasional bisnis inti. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi, menjaga kas, serta mempertahankan posisi keuangan yang solid.” Tuturnya, dikutip dari Bisnis, Senin (7/7).
Baca juga: Akuisisi Saham MCTN, PLN Pastikan Kesinambungan dan Keandalan Pasokan Listrik Blok Rokan
Sebagai informasi, harga batubara acuan (HBA) tercatat mencapai US$115,35 per ton pada Juli 2021 ini. Harga itu naik US$15,02 per ton dari posisi pada Juni 2021 lalu yang berada di angka US$100,33 per ton.
Tercatat, HBA Juli 2021 mampu mencetak rekor tertinggi sejak Desember 2011 lalu yang mencapai US$112,67 per ton.
Perseroan, kata dia, akan terus mengamati perkembangan pasar dan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang milik perusahaan. Meski demikian, perusahaan akan terus fokus mempertahankan margin yang sehat dan berkelanjutan.
Adaro, pada tahun ini menargetkan produksi batu bara sekitar 52 juta – 54 juta ton. Berdasrakan data, hingga kuartal I/2021 Adaro mencatat penurunan produksi batubara sebesar 11 persen yoy menjadi 12,87 juta ton.
Baca juga: Proyek Pipa Rokan 71,3%, Pertagas Berkomitmen Selesaikan Tepat Waktu
Selain itu, penjualan batubara pada periode yang sama juga turun 13 persen yoy menjadi 12,59 juta ton. Penurunan tersebut, dikatakan karena disebabkan adanya cuaca ekstrem yang dipengaruhi La Nina. (W/ZA)
Comments are closed.