Akibat Pandemi, Pendapatan Pertamina Tahun 2020 Anjlok
Akibat Pandemi, Pendapatan Pertamina Tahun 2020 Anjlok
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Merebaknya pandemi Covid-19 turut menggerus pendapatan PT Pertamina pada tahun buku 2020. Seperti diketahui, pendapatan pertamina anjlok dari 54 juta dolar AS ke 41 juta dolar AS pada tahun 2020.
Penyebab utama penurunan pendapatan perusahaan diakibatkan penurunan penjualan minyak mentah, gas bumi, dan BBM di dalam negeri mencapai 24 persen. Pada 2019, perusahaan tercatat mampu membukukan penjualan dalam negeri sebesar 43 juta dolar AS. Sedangkan pada 2020, perusahaan hanya mampu membukukan penjualan sebesar 33 juta dolar AS.
Fajriyah Usman, Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, menuturkan bahwa pandemi cukup berdampak pada perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, kata dia, Pertamina terus berusaha melakukan peningkatan kerja dan meningkatkan efisiensi.
“Pandemi Covid-19 belum usai. Kinerja keuangan dan operasional 2020 menjadi faktor positif untuk mewujudkan aspirasi pemegang saham menjadi perusahaan energi global di masa depan. Dengan nilai perusahaan mencapai 100 Miliar dolar AS.” tuturnya, dikutip dari Republika (15/6).
Berdasarkan pada laporan keuangan Pertamina, penjualan BBM anjlok dari 11,2 juta dolar AS pada 2019 menjadi 10 juta dolar AS pada 2020. Faktor penyebab anjloknya penjualan Pertamina turut didorong penurunan penjualan avtur.
Pada 2020, penjualan avtur hanya 1,3 juta dolar AS, padahal, di 2019 penjualan avtur mencapai 3,4 juta dolar AS. Penurunan turut terjadi pada penjualan LPG dan petrokimia serta pelumas dari 8,19 juta dolar AS menjadi 6,4 juta dolar AS.
Sementara itu, akibat terpuruknya aktivitas industri membuat penjualan BBM untuk industri dan marin hanya 338 ribu dolar AS. Jumlah itu turun setengah dari 2019 yang mencapai 603 ribu dolar AS.
Sementara penjualan panas bumi dan listrik Pertamina tercatat turun dari 548 ribu dolar AS ke 338 ribu dolar AS. Penjualan gas alam juga turun dari 2,7 juta dolar AS ke 2,2 juta dolar AS. (W/ZA)
Comments are closed.