Tidak Hanya Fokus Penjualan Tiket, Strategi MRT Ini Justru Sukses Hadapi Pandemi
BusinessNews Indonesia – Adanya pembatasan penumpang saat pandemi rata-rata membuat kinerja bisnis tansportasi menurun. Namun, kondisi ini justru tidak ditemukan di MRT Jakarta. William Sabandar Direktur Utama MRT Jakarta turut membeberkan dinamika bisnis yang berhasil diatasi selama pandemi. Bahkan Ia menyebut tidak ada satu pun karyawan yang layoff .
William mengungkap strategi bisnis MRT Jakarta selama pandemi dalam penjurian Governance, Risk, dan Compliance (GRC) and Performance Exellence Award 2021. Penjurian ini diadakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia secara online pada Rabu (07/07).
“Saat pandemi kami memang tidak fokus penjualan tiket. Kami memaksimalkan strategi bisnis lain seperti periklanan dalam dan luar stasiun, kerjasama layanan telco, kerjasama penamaan stasiun, kerjasama payment gateaway, dan retail,” ungkap William.
Ia juga menyebut, pendapatan non-farebox MRT Jakarta selama 2020 mencapai 382,67 M. Jumlah ini lebih baik dari tahun 2019 yang hanya 207,6 M.
Sebelumnya, William menekankan motto increasing mobility, improving Life Quality yang direalisasikan dalam pembangunan infrastruktur, operasi & pemeliharaan, serta bisnis & kawasan berorientasi transit.
“Kami bangga karena MRT tidak hanya membangun keretanya, tapi juga membangun masyarakatnya,” imbuhnya.
William kemudian mencontohkan beberapa pengembangan kawasan TOD (Transit Oriented Development). Ia menyebut ada lima kawasan, yakni Kawasan Fatmawati sebagai sub-Pusat selatan kota Jakarta yang dinamis dan progresif, Kawasan Lebak Bulus sebagai gerbang Selatan Jakarta, Kemudian Kawasan Dukuh Atas sebagai kawasan kolaborasi gerak, Kawasan Istora-Senayan sebagai beranda pelita Indonesia, dan Kawasan Blok M sebagai kota Taman di Selatan Jakarta.
Selain itu, MRT Jakarta juga meluaskan jaringan bisnis melalui merging products, dan memasuki pasar industri start-up melalui MRTJ accel & incubator program. William mencontohkan kerjasama dengan operator telekomunikasi seperti Telkomsel, 3, Smartfren, dan Indosat. Selanjutnya kerjasama dengan perbankan seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, BCA, dan Bank DKI. Sementara untuk bisnis periklanan, MRT Jakarta bekerjasama dengan Otego Media dan Jakpro.
Peran Strategi GRC saat Pandemi
William meyakini penerapan GRC di MRT Jakarta membawa perusahaan mudah bangkit di tengah pandemi. MRT Jakarta pun membagi tiga periode selama menangani ini. Pertama yaitu periode response, kedua periode recovery, dan ketiga periode restorasi.
“Periode response ini, mengedepankan prinsip perlindungan karyawan, keandalan pelayanan dan operasi, serta efisiensi anggaran & arus kas. Kemudian periode recovery, kami menguatkan prinsip sebelumnya, ditambah pola pikir inovatif dan melakukan business beyond normal. Sementara periode restorasi dilakukan dengan menguatkan dua prinsip sebelumnya ditambah memastikan keberlanjutan koporasi,” terang William.
Dalam penjurian ini, William juga memaparkan kelengkapan sistem & infrastruktur GRC (Good Governance, Risk Management, and Compliance) mulai dari dasar penerapan GRC hingga implementasinya.
Selain William Sabandar (Direktur Utama), turut hadir dalam penjurian ini Silvia Halim (Direktur Konstruksi), Muhammad Effendy (Direktur Operasi dan Pemeliharaan), Roy Rahendra (Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi), Farchad Mahfud (Direktur Pengembangan Bisnis), dan Ahmad Pratomo (Corporate Secretary).
Sebagai tambahan informasi, GRC & Performance Excellence Award ini adalah kegiatan corporate rating (award) tahunan, di bidang Tata kelola perusahaan (GCG), Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan. Tujuan dari Award ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi.
Kegiatan ini juga didukung oleh para pakar dan profesional bidang GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi konsultan GCG, Manajemen Risiko, Manajemen Kepatuhan, maupun berbagai perguruan tinggi dan yang lainnya, kesemuanya tergabung sebagai Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2021.
Adapun dewan juri yang hadir dan menilai dalam penjurian ini di antaranya: Ir. Irnanda Laksanawan, MSc.Eng (MBM), PhD. (Chairman for GRC & Performance Excellence Award 2021), Ir. Haryono Soeparno, MSc (Senior Researcher, Bioinformatics and Data Science Research Center, Research and Technology Transfer Office, Binus University), Dr. Pandu Patriadi, SE, MBA, MH (Chairman of Indonesian Multidisiplinary Doctoral Forum (FDM-I), Ir. Sitta Izza Rosdianah, PhD (Staf Ahli BUMN), Alan Yazid, BB, MBA (Working Group Governance Risk and Compliance member for Banking Industry, OJK) dan Sofyan Rohidi, MM (Executive Director of Forum Human Capital Indonesia (FHCI)). (ZA)
Baca juga: Naikkan 50% Penyaluran Oksigen, Menkes RI Apresiasi Pertamina Gerak Cepat Untuk Penanganan Covid-19
Comments are closed.