Ketua DPD RI: PON Papua Momentum Kesatuan dan Persatuan Bangsa
BusinessNews Indonesia – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua untuk kali pertama merupakan bukti kesatuan dan persatuan bangsa.
“Saya menilai PON XX Papua ini adalah momentum yang sangat penting sekali bagi persatuan dan kesatuan nasional. Ini adalah PON pertama yang diselenggarakan di Papua,” kata LaNyalla usai mendampingi Presiden Joko Widodo membuka PON XX Papua, Sabtu.
Senator asal Jawa Timur itu menilai, perhelatan pesta olahraga tahunan itu menjadi bukti nyata pengakuan otentik negara terhadap tanah Papua.
“Saya melihat momentum penyelenggaraan PON XX ini bukti bahwa Papua adalah bagian dari Tanah Air ini. Tak perlu lagi ada keraguan. Mari saatnya kita bergandengan tangan, mempererat kesatuan dan persatuan bangsa dalam bingkai NKRI,” ajak LaNyalla.
Sebagai tuan rumah, LaNyalla menilai Papua begitu siap menghelat event akbar ini. Terbukti dari kesiapan fasilitas venue, para atlet yang akan bertanding, hingga protokol kesehatan yang berjalan sangat ketat dan disiplin.
“Saya ucapkan selamat bertanding kepada seluruh atlet dari seluruh Indonesia yang berlaga pada ajang ini. Tunjukkan sportivitas dan semangat kalian. Dari tanah Papua, kita tunjukkan prestasi untuk bangsa,” papar dia.
PON Papua akan berlangsung mulai hari ini 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021. Stadion Lukas Enembe menjadi lokasi utama perhelatan PON XX tersebut, baik pembukaan maupun penutupan. Mengambil motto Torang Bisa!, PON Papua mempertandingkan 56 cabang olahraga (cabor) dan diikuti 6.442 atlet dari 34 provinsi se-Indonesia.
Hadir pada kesempatan itu sejumlah anggota DPD di antaranya Bustami Zainudin dan Ahmad Bastian (Lampung), Alexander Fransiskus (Babel), Eni Sumarni (Jawa Barat), Filep Wamafma (Papua Barat), M Fadhil Rahmi (Aceh), Bambang Sutrisno (Jawa Tengah), Andi Muh Ihsan (Sulsel), Bambang Santoso (Bali), Zainal Arifin (Kaltim), Maya Rumantir (Sulut). (Ed.AS/businessnews.co.id/AN)
Comments are closed.