Jadi Holding BUMN Pelabuhan, Aset Pelindo II Tembus Rp 112 T

BusinessNews Indonesia – Penggabungan empat perusahaan pelabuhan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadikan PT Pelindo II (Persero) sebagai induk usaha atau holding pelabuhan milik pemerintah. Dengan akselerasi ini menjadikan aset Pelindo II sebesar Rp 112 triliun.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Pelindo II merupakan perusahaan pelabuhan milik pemerintah yang menjalankan bisnisnya sesuai dengan best practice di industri tersebut.

Dengan demikian, diharapkan dengan menjadikan perusahaan ini sebagai induk holding, maka anak usahanya akan dapat menyesuaikan standar tersebut.

“Jadi total aset dari penggabungan empat Pelindo ini menjadi Rp 112 triliun, pendapatan Rp 28,6 triliun. Jadi skalanya memang sudah masuk ke skala perubahan pelabuhan global,” kata Kartika dalam konferensi pers ‘Rancangan Penggabungan PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, IV (Persero)’, Rabu (01/09/2021).

“Memang kalau lihat best practice kepelabuhanan, pencapaian SLA [Service Level Agreement]. dan layanan memang Pelindo II yang sekarang ini ada menjadi leading sektor. diharapkan Pelindo lainnya menyesuaikan layanan dan efisiensinya untuk bisa mencapai benchmark yang ada di Pelindo II,” terang mantan Dirut Bank Mandiri ini.

Dengan menjadikan Pelindo II sebagai holding usaha, secara otomatis Pelindo lainnya akan dilebur menjadi anak usaha berdasarkan masing-masing bisnis. Setelah menjadi holding, Pelindo II akan berganti nama menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

Entitas baru ini akan menjalankan empat bisnis utama melalui entitas yang berbeda, yang merupakan penggabungan dari bisnis Pelindo sebelumnya.

Empat bisnis tersebut antara lain adalah bisnis peti kemas dengan nama PT Pelindo Multi Terminal dan berkantor di Medan dan bisnis non-petikemas di bawah PT Terminal Petikemas Indonesia, berkantor di Surabaya.

Lalu bisnis logistic and hinterland development yang akan berkantor di Jakarta dengan nama PT Pelindo Solusi Logistik. Terakhir adalah bisnis marine, equipment and port services yang akan berkantor pusat di Makassar.

Baca juga: Kemensos Bersama BSI Percepat Penyaluran Bansos Hingga Rp200 Miliar di Aceh

Baca juga: BSI, Perbankan Hasil Merger untuk Perkuat Ekosistem Ekonomi Syariah di Indonesia

Adapun holding ini ditargetkan akan dapat rampung pada 1 Oktober 2021 mendatang. Saat ini perusahaan tengah menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah terkait dengan penggabungan tersebut. Holding ini akan menyatukan Pelindo I, II, III, dan IV.

Di pasar modal, Pelindo II punya dua anak usaha yang sudah tercatat di BEI yakni PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). (ed.AS/businessnews.co.id/CNBC).

Comments are closed.