NCC 2024

Renca Merger Indosat dan Tri Masih dalam Tahap Negosiasi

BusinessNews Indonesia, Jakarta–Rencana adanya merger Indosat Ooredoo dengan Tri masih tahap negosiasi. Hal ini ditegaskan Grup Ooredoo, atas pengumuman perpanjangan masa negosiasi dengan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) atas rencana penggabungan bisnis antara Indosat dengan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) hingga 30 Juni 2021.

Sebelumnya Grup Ooredoo dan CK Hutchison menyatakan masa negosiasi uji tuntas hanya sampai 30 April 2021.

“Perpanjangan ini akan memberikan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan due diligence (uji tuntas) yang sedang berlangsung dan mendiskusikan persyaratan akhir dari kemungkinan kombinasi kedua entitas tersebut,” kata Director and Chief Operating Officer (COO) Indosat Ooredoo Vikram Sinha, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, (30/04/2021).

Dengan demikian menurut Vikram, tidak ada dampak material terhadap operasional perusahaan, kondisi hukum atau keuangan dari perpanjangan periode eksklusivitas ini.

“Setiap perkembangan material sehubungan dengan transaksi tersebut akan diumumkan pada waktunya,” katanya.

Sementara itu Sekretaris Perusahaan Indosat Ooredoo Billy Nikolas Simanjuntak mengatakan proses uji tuntas penggabungan perusahaan dengan Tri Indonesia masih berlangsung.

“Karena itu, kedua manajemen memutuskan untuk memperpanjang waktu hingga akhir semester I 2021,” kata Billy dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia.

Perpanjangan ini akan memberikan tambahan waktu bagi para pihak yang terlibat untuk menyelesaikan proses uji tuntas yang sedang berlangsung dan menegosiasikan ketentuan-ketentuan dari kemungkinan kombinasi bisnis tersebut.

Ia menjelaskan saat ini operasional perusahaan tetap berjalan normal dan tidak berdampak pada kondisi keuangan dan kelangsungan usaha Indosat Ooredoo.

“Hingga pemberitahuan ini, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, kelangsungan usaha perseroan,” ujar Billy.

Sebelumnya pada 28 Desember 2020 Indosat Oreedo dan Tri Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengkaji potensi penggabungan usaha.

Baca juga: Harga dan Keunggulan Spesifikasi Toyota Raize di Indonesia

Baca juga: Adira Finance Bukukan Pembiayaan Baru Sebesar Rp5,4 Triliun di Kuartal I/2021

Penandatanganan dilakukan oleh perusahaan induk mereka masing-masing yakni Ooredoo QPSC dan CK Hutchison Holdings Limited yang merupakan tahap awal untuk menilai potensi dari transaksi merger kedua perusahaan.

Baca juga: Terminal AKAP Pekanbaru Sediakan tes GeNose Gratis

Diketahui Grup Ooredoo merupakan pemilik saham terbesar Indosat, yakni 65 persen. Sementara CK Hutchison memiliki bisnis telekomunikasi di Indonesia melalui Tri Indonesia. (ed.AS/businessnews.co.id/antara).

Comments are closed.