Adira Finance Bukukan Pembiayaan Baru Sebesar Rp5,4 Triliun di Kuartal I/2021
BusinessNews Indonesia, Jakarta – Di tengah kondisi perekonomian belum juga stabil ini, Adira Finance justru membukukan pembiayaan sebesar Rp5,4 triliun sepanjang kuartal I/2021.
Dalam keterangan resminya kepada media, bahwa secara keseluruhan proporsi total pembiayaan baru untuk segmen mobil, sepeda motor dan non-otomotif masing-masing berkontribusi sebesar 37%, 45%, dan 18%.
“Saat ini, perusahaan lebih berhati-hati dalam melakukan akuisisi pembiayaan baru pada kuartal I/2021 untuk menghadapi peningkatan risiko kredit. Dengan demikian, total piutang yang dikelola Perusahaan sebesar Rp41,9 triliun, turun 23,3% y/y jika dibandingkan periode sama tahun lalu,” ujar Hafid Hadeli Presiden Direktur Adira Fianance, Jakarta, (30/04/2021) sambil mengungkapkan hingga akhir Maret 2021, jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi ada sebanyak 831 ribu kontrak atau sekitar Rp19 triliun mewakili sekitar 35.
Secara nasional, Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan perekonomian domestik masih berada dikisaran -1% hingga -0,1% di kuartal I/2021 sementara inflasi masih berada pada level terendah sebesar 1,37% yang menunjukan lemahnya daya beli masyarakat. Namun, terdapat perbaikan kondisi ekonomi/bisnis pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
“Kami berharap kondisi ekonomi/bisnis dapat mengalami perbaikan yang lebih lanjut didukung oleh perluasan relaksasi atas PSBB dan program vaksinasi nasional sehingga penyebaran pandemi Covid-19 dapat lebih terkendali. Pemerintah terus melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional dengan menganggarkan APBN 2021 yang lebih ekspansif,” katanya.
Kondisi perekonomian domestik yang masih lesu turut berdampak pada kinerja penjualan di industri otomotif. Berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan wholesale mobil baru dan sepeda motor baru domestik pada kuartal I/2021 masing-masing tercatat sebesar 187 ribu unit dan 1,3 juta unit, atau turun 21% y/y dan 18% y/y jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Untuk mendorong penjualan industri otomotif, Pemerintah telah mengeluarkan program insentif PPNBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk segmen mobil penumpang di bawah 2.500 cc yang berlangsung dengan 3 tahapan periode hingga December 2021 dengan potongan diskon yang berbeda di setiap periodenya.
“Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan akan berdampak pada penurunan harga mobil di pasar sehingga menjadi lebih terjangkau. Kami berharap dengan adanya kebijakan ini dapat mendongkrak pembiayaan baru perusahaan terlebih menjelang bulan Ramadhan,” ujarnya.
Baca juga: BSI Ambil Peran Penting dalam Optimalisasi ZISWAF di Indonesia
Hafid melanjutkan bahwa program itu sangat mendukung penjualan kendaraan bermotor. Untuk menambah penjualan, Adira Finance juga menyiapkan program marketing “Sahabat Flash Deal” melalui channel digital yaitu momobil.id, momotor.id, serta Adiraku yang berlangsung sejak 5 April sampai 12 Mei mendatang.
Baca juga: Adira Finance Beli Piutang Pembiayaan U Finance Senilai Rp704,04 miliar
Baca juga: APKASI Berharap Menparekraf Sandiaga Perhatikan Pariwisata Non-Destinasi Prioritas
“Salah satu program yang kami tawarkan adalah berupa bunga pembiayaan yang kompetitif dan point reward yang menarik.” kata Hafid Hadeli. (ed.AS/businessnews.co.id).
Comments are closed.