NCC 2024

Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen, Jokowi: Kita Harus Optimis

BusinessNews Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan lagi kepada jajarannya, bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia naik di kisaran 5 persen di tahun 2021 harus tercapai bagaimanapun caranya. Terlebih dengan cara-cara baru yang inovatif.

Ambisi Jokowi atas target itu ditekankan pada Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 dari Istana Negara, Jakarta, Kamis, sebab menurutnya, tahun ini adalah tahun pemulihan ekonomi, tahun pembuktian bahwa Indonesia pasti bangkit dari keterpurukan ekonomi karena wabah pademi Covid-19.

“Target growth (pertumbuhan) yang ada di APBN sebesar 5 persen itu harus betul-betul tercapai. Tahun 2021 adalah tahun pemulihan yang harus dilandasi dengan optimisme,” ujarnya.

Dalam pembukaan Rakernas itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Presiden menyadari target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini tidak mudah. Maka itu, dia minta jajaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk bekerja lebih keras dan meninggalkan cara-cara kerja yang normatif. Kemendag harus mengeluarkan terobosan kebijakan yang kreatif dan inovatif untuk mendorong pemulihan ekonomi.

“Saya minta semuanya bekerja keras, dan saya minta agar kebijakan perdagangan memberikan kontribusi agenda strategis pemulihan nasional kita,” ucapnya.

“Kita harus bekerja dengan cara-cara baru karena semuanya memang berubah, meninggalkan cara-cara lama,” Presiden menambahkan.

Kemendag, ucap Presiden, harus mampu menjaga ketersediaan bahan-bahan pokok dan stabilitas harga. Hal itu harus terlaksana bukan hanya di kota-kota besar, namun seluruh pelosok negeri.

Baca juga: Presiden Jokowi: Tempat Strategis di Mall Harus Diisi Brand Lokal

Kemendag juga diminta untuk mengatur perdagangan digital agar tercipta ekosistem perdagangan daring yang bermanfaat dan berkeadilan.

“Transformasi digital harus dapat menjaga kedaulatan dan kemandirian bangsa. Dan kita Indonesia tidak boleh jadi korban perdagangan digital yang tak adil,” kata Jokowi.

Kepala Negara juga meminta Kemendag terus memperluas pasar ekspor Indonesia ke nagara-negara non-tradisional. Negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang prospektif seperti di Afrika, Asia Selatan, Eropa Timur perlu dibidik untuk menjadi negara sasaran ekspor.

Baca juga: Presiden Jokowi: Tugas Kita Menyuntik UMKM Agar Kapasitasnya Naik

“Saya minta pasar-pasar non-tradisional harus diperluas. Ini bertahun-tahun selalu kita arahnya Uni Eropa, Amerika. Jangan terjebak pada pasar ekspor yang itu-itu saja. Sekarang tumbuh pasar-pasar baru yang harus digarap serius,” kata Presiden Jokowi.  (ed.AS/businessnews.co.id/antara)

Comments are closed.