NCC 2024

Perbankan Syariah Tumbuh Lebih Tinggi dari Konvensional di Masa Pandemi

BusinessNews Indonesia – Menteri Keuangan sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI),  Sri Mulyani menuturkan bahwa industri keuangan syariah memiliki kinerja yang relatif lebih stabil dibanding kinerja keuangan konvensional di masa pandemi ini.

“Sampai September 2020 total aset keuangan syariah kita, tidak termasuk saham syariah, mencapai Rp 1.710,16 triliun atau 114,64 miliar dolar AS dengan penguasaan pasar 9,69 persen,” kata dia seperti dikutip dari Republika.co.id (30/12).

Sri Mulyani menerangkan bahwa aset keuangan syariah yang ada meliputi aset perbankan Rp 575,85 triliun, aset industri keuangan syariah bukan bank Rp 111,44 triliun dan aset pasar modal Syariah sebesar Rp 1.022,87 triliun.

Menteri terbaik se-Asia Pasifik ini turut berkata bahwa di tengah tekanan besar  yang membuat kinerja perbankan nasional yang cenderung menurun akibat kondisi Covid-19, justru tak terjadi pada kinerja perbankan syariah yang lebih stabil dan tumbuh lebih tinggi dari perbankan konvensional.

Hingga September 2020, kata dia, aset perbankan syariah tumbuh sebesar 10,97 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan aset perbankan konvensional yang berada di level 7,77 persen.

Baca juga: Refleksi Akhir Tahun 2020, NU Soroti Merebaknya Intoleransi yang Mengacam Ideologi Bangsa

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah pun tumbuh 11,56 persen, lebih tinggi sedikit di atas kenaikan DPK perbankan konvensional yang tumbuh di level 11,49 persen.

Penyaluran kredit perbankan syariah juga terpantau masih tinggi dengan pertumbuhan di level 9,42 persen, jauh diatas perbankan konvensional yang hanya berada di level 0,55 persen.

“Artinya, industri perbankan syariah ada di posisi yang stabil dengan loyalitas dari seluruh ekosistemnya,” terang Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga mengatakan bahwa kondisi tersebut menggambarkan besarnya potensi besar pada sektor keuangan syariah di Indonesia karena memiliki penduduk muslim terbesar di dunia dan juga didorong kenaikan kelas menengah yang meningkatkan permintaan atas layanan keuangan syariah yang membuat perbankan syariah memiliki daya tahan yang lebih stabil pada masa krisis. (W/ZA)

Baca juga: BNI Syariah Raih Penghargaan Inovasi Pembiayaan Terbaik di ASR 2020

Comments are closed.