Waskita Karya Integrasikan Teknologi BIM dan GIS Demi Adaptasi Kebiasaan Baru
BusinessNews Indonesia – Director of Human Capital Management & System Development PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Hadjar Seti Adji, mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan transformasi digital demi mendukung bisnis era industri 4.0 dan adaptasi kebiasaan baru melalui digital twin antara teknologi building information modeling (BIM) dan sistem informasi geospasial (GIS).
“Digital twin dan geospasial merupakan inovasi nyata kemajuan BUMN di era digital. GIS-GeoBIM ini merupakan yang pertama di Indonesia,” tutur Adji keterangannya seperti dikutip dari bisnis.com, Minggu (20/12).
Program integrasi dalam proses transformasi digital tersebut adalah hasil kerja sama antara Waskita dan Esri Indonesia sebagai penyedia solusi geospasial terbesar di Indonesia.
Sebagai informasi, digital twin adalah representasi dari setiap konstruksi yang dikerjakan oleh Waskita untuk kemudian disimulasikan pada skenario dan informasi aktual di lapangan. Hal tersebut akan membantu optimalisasi dan pengambilan keputusan dengan lebih cepat dan tepat.
Baca juga: KAI Tak Akan Operasikan Kereta Tambahan Saat Malam Pergantian Tahun
Transformasi digital tersebut direncanakan akan diawali di lini usaha konstruksi jalan tol. Setelah sukses dilakukan, maka akan dilakukan transformasi digital untuk mendukung diversifikasi usaha bidang properti, utilitas dan manufaktur.
“Pengembangan GIS berbasis web ini merupakan bagian dari kemajuan Waskita Karya dalam implementasi teknologi digital dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas usaha,” terang dia.
Pengembangan yang dilakukan tersebut merupakan realisasi program strategis Waskita grup dalam mendukung digitalisasi proses bisnisnya serta mengintegrasikan rantai pasok.
“Rencana ekspansi bisnis serta inisiasi pengembangan operasi berbasis big data dan teknologi di Waskita diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” tambah Adji.
CEO Esri Indonesia, Achmad Istamar, mengatakan bahwa karya ini diluncurkan saat momen yang tepat demi mendukung pemulihan ekonomi, mengoptimalkan perencanaan dan eksekusi proyek infrastruktur dengan berbagai pertimbangan terkait pandemi di samping merupakan inovasi teknologi 4.0. (W/ZA)
Baca juga: Kedubes Jerman Diprotes Warganet Twitter Usai Cuit Penindasan Kebebasan Berpendapat
Comments are closed.