Potensi Ekspor Indonesia Masih Besar, Jokowi: Kita Tidak Boleh Cepat Puas
BusinessNews Indonesia – Presiden Jokowi gencar mendorong peningkatan produk ekspor untuk pasar global. Hal ini dismapaikannya saat melepas ekspor produk Indonesia yang tersebar di 16 provinsi secara virtual. Kegiatan bertajuk “Pelepasan Ekspor ke Pasar Global” ini terpusat di Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat (4/12) lalu.
Kegiatan ini dikoordinasikan langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang dihadiri secara virtual tujuh Menteri, sembilan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Enam belas provinsi yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, yaitu Aceh (2 perusahaan), Sumatra Utara (2 perusahaan), Sumatra Selatan (1 perusahaan), Riau (4 perusahaan), Lampung (2 perusahaan), Sulawesi Selatan (32 perusahaan), Banten (4 perusahaan), DKI Jakarta (6 perusahaan), Nusa Tenggara Barat (2 perusahaan), Bali (2 perusahaan), Papua Barat (3 perusahaan), Jawa Barat (12 perusahaan), Jawa Tengah (18 perusahaan), Daerah Istimewa Yogyakarta (5 perusahaan), Jawa Timur (31 perusahaan), serta Kalimantan Timur (7 perusahaan).
Melalui siaran pers, Presiden Jokowi menyampaikan kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah peningkatan ekspor. Ekspor bukan hanya membantu pelaku usaha untuk tumbuh, tetapi sekaligus menghasilkan devisa dan mengurangi defisit neraca perdagangan.
“Indonesia memiliki potensi ekspor yang masih sangat besar, baik dari sisi produk, kreativitas, dan kualitas, serta volume dan tujuan ekspor. Kita tidak boleh cepat puas karena potensi pasar ekspor masih sangat besar. Pemerintah dan pelaku usaha harus dapat melihat lebih jeli pasar ekspor yang masih terbuka lebar,” ujar Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Dukung Gerakan Produktivitas Nasional, Kemnaker Luncurkan Aplikasi SIPRONI
Presiden Joko Widodo juga berharap agar kegiatan pelepasan ekspor ini menjadi momentum yang berkelanjutan dan menghasilkan ekspor yang terus meningkat.
Sementara itu, Mendag Agus menjelaskan, kegiatan pelepasan ekspor oleh Presiden RI Joko Widodo diikuti 133 pelaku usaha, baik skala besar maupun skala kecil dan menengah (UKM) yang tersebar di 16 provinsi.
“Total nilai ekspor kegiatan ini dan ekspor 133 perusahaan tersebut pada bulan Desember 2020 yaitu sebesar USD 1,64 miliar atau setara dengan Rp23,75 triliun,” jelas Mendag Agus.
Pelepasan ekspor secara serentak ini, lanjut Mendag Agus, merupakan upaya peningkatan ekspor nonmigassekaligus memotivasi pelaku usaha agar tetap meningkatkan ekspor. “Kegiatan ini juga menjadi langkah percepatan ekspor nonmigas di masa pandemi, termasuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021,” imbuhnya. (ZA/pers rilis)
Comments are closed.