BTN Catatkan Laba Bersih Rp2,08 Triliun hingga Kuartal III-2024
BusinessNews Indonesia – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN (BBTN) membukukan laba bersih sebesar Rp2,08 triliun hingga kuartal III-2024. Angka ini mengalami penurunan 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,3 triliun.
Meski demikian, pendapatan BTN meningkat menjadi Rp19,3 triliun, naik 6 persen dibandingkan Rp18,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Namun, kenaikan beban bunga yang signifikan menjadi Rp13,6 triliun dari sebelumnya Rp10,6 triliun turut menekan kinerja perseroan, sehingga pendapatan bersih turun dari Rp10 triliun menjadi Rp8,7 triliun.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (30/11/2024), BTN juga melaporkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7 persen, mencapai Rp341 triliun per 30 September 2024. Hal ini sejalan dengan perbaikan kualitas aset, yang tercermin dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) gross dari 3,53 persen menjadi 3,24 persen.
Meski pencapaian kredit positif, tekanan pada laba bersih BTN tak terelakkan akibat meningkatnya beban operasional. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) naik dari 87,21 persen menjadi 89,43 persen. Selain itu, Cost to Income Ratio (CIR) juga melonjak dari 46,65 persen menjadi 59,86 persen, mencerminkan peningkatan biaya operasional yang cukup signifikan.
Net Interest Margin (NIM) BTN turut menyusut hingga 84 basis poin menjadi 2,92 persen, menambah tantangan dalam menjaga profitabilitas. Di sisi lain, likuiditas BTN semakin tertekan, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) menurun dari 19,59 persen menjadi 18,70 persen. Loan to Deposit Ratio (LDR) juga tercatat lebih rendah, turun dari 98,27 persen menjadi 96,04 persen.
Comments are closed.