NCC 2024

Menilik Digitalisasi Pos Indonesia, Sejauh Mana Kinerja Aplikasi PosAja! dan PosPay?

JAKARTA, businessnews.co.id – Pos Indonesia terus mengukir jejak dalam dunia digital dengan menghadirkan layanan-layanan inovatif seperti PosAja! dan PosPay sebagai bagian dari langkah digitalisasi. Namun, seberapa jauh kinerja kedua aplikasi ini dalam memenuhi kebutuhan masyarakat?

Sebagai aplikasi kurir berbasis digital, PosAja! dianggap menjadi salah satu solusi bagi masyarakat yang menginginkan kemudahan dalam pengiriman paket dan barang. 

Dengan tiga layanan kurir yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan (Pos Sameday, Pos Nextday, Pos Reguler, dan Pos Ekspor), serta integrasi dengan sejumlah e-commerce, PosAja! memperlihatkan komitmennya dalam mengikuti tren digital yang berkembang pesat.

“Dalam beberapa tahun terakhir, PosAja! telah berhasil menjangkau pelanggan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” ujar Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun.

Sederet sistem berbasis IT pun disematkan dalam aplikasi PosAja! untuk memudahkan para pelanggan dalam menggunakan layanan pengiriman dari Pos Indonesia. Di antaranya yakni warehouse system, proses order, hingga tracking system.

Seiring dengan keberhasilannya dalam menghadirkan layanan kurir digital, perseroan pun terus meningkatkan keandalannya dalam hal jangkauan wilayah pengiriman yang dapat dilayani. 

Pos Indonesia menyebutkan bahwa layanannya telah terkoneksi hingga wilayah  terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) dan berbagai negara di tingkat internasional. Saat ini, total jumlah negara cakupan yang dapat dilayani mencapai sebanyak 228 negara.

“Jadi satu-satunya yang membedakan kami dengan jasa pengiriman lain adalah jangkauan network kami ke seluruh 228 negara, serta wilayah 3T. Jadi jangan ragu untuk back to Pos Aja!” ungkap Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana.

Jika dirinci, Pos Indonesia kini tercatat telah memiliki lebih dari 42.300 drop points PosAja! dan jaringan yang menjangkau hingga kawasan wilayah 3T. Keandalan operasional perseroan pun turut didukung dengan hadirnya ribuan kantor cabang di berbagai wilayah di Tanah Air.

Di sisi lain, PosPay, sebagai layanan pembayaran terpadu menjadi salah satu platform yang ditawarkan perseroan sebagai solusi bagi masyarakat yang membutuhkan layanan keuangan yang cepat dan praktis. Dengan akses mudah melalui smartphone atau kantor pos terdekat, PosPay membuka pintu bagi masyarakat yang belum memiliki akses layanan perbankan.

Pos Indonesia pun terus melakukan langkah pengembangan pada sederet fitur yang terdapat di dalam aplikasi tersebut. Beberapa segmen fitur yang fokus dikembangkan oleh perseroan antara lain yakni terkait fitur pembayaran, asuransi, investasi, dan tabungan.

“Kita terus kembangkan 5 fitur kita yaitu payment, insurance, credit, investment, dan saving. Yang paling banyak digunakan hari ini adalah transfer atau payment. Penggunaan fitur payment saat ini mencapai 38%,” kata Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.

Terbaru, Pos Indonesia bekerja sama dengan perusahaan penyedia platform perdagangan emas, PT Bullion Ecosystem International dan Kinesis Monetary System, guna menghadirkan layanan jual-beli emas bernama PosPay Gold di aplikasi tersebut.

PosPay Gold menjadi tempat bagi para pengguna yang ingin melakukan transaksi jual-beli emas fisik berbasis digital kapan dan dimanapun hanya dengan melalui sebuah aplikasi. Melalui layanan PosPay Gold, para pelanggan dapat dengan mudah mengakses secara langsung bursa perdagangan internasional logam murni melalui aplikasi PosPay.

“Pospay Gold memberi manfaat bagi masyarakat untuk melakukan perdagangan fisik emas secara digital dalam bursa fisik komoditi, melalui platform JFXGOLD X, Bursa Berjangka Jakarta untuk melindungi nilai (heading), referensi harga (price discovery),” kata Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dalam seminar Ekonomi Syariah yang berlangsung di Jakarta.

Perusahaan mengungkapkan bahwa transaksi emas di PosPay Gold telah terstandarisasi oleh London Bullion Market Association dengan tingkat kemurnian mencapai 999,9. Fisik emas disimpan di gudang kustodian yang teregulasi dan berada di bawah pengawasan bea cukai.

Pos Indonesia pun diketahui menjadi perusahaan postal service pertama di dunia yang memiliki sistem layanan perdagangan fisik emas secara real-time dan akses pasar secara langsung.

Dalam hal layanan di segmen asuransi, Pos Indonesia berupaya menghadirkan produk asuransi yang optimal dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia melalui PosPay. Dengan menggandeng Sunday, sebuah perusahaan insurtech, Pos Indonesia menyediakan produk asuransi jiwa mikro bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Besaran yang dibayarkan dalam produk asuransi mikro tersebut pun cukup terjangkau, yakni mulai dari Rp15.000.  Meski begitu, produk asuransi yang ada tak hanya terbatas pada asuransi jiwa saja, tetapi juga produk asuransi lainnya, seperti asuransi perlindungan perjalanan yang juga ditawarkan Pos Indonesia melalui aplikasi PosPay dengan benefit yang maksimal.

Sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menghadirkan layanan pembelian angsuran yang murah dan cepat, Pos Indonesia bersama Sunday pun turut memanfaatkan teknologi terkini, mulai dari artificial intelligence (ai) dan machine learning ke dalam platform aplikasi PosPay.

Pada gilirannya, aplikasi PosPay pun disebut perusahaan semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat. Hal tersebut terlihat dari jumlah pengguna di aplikasi tersebut yang tercatat mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Sampai Agustus 2023, perusahaan mencatat jumlah pengguna pada aplikasi PosPay telah menyentuh sebanyak 5 juta orang.

Comments are closed.