NCC 2024

Menilik Prospek Reksa Dana Saham di Tahun 2024

JAKARTA, businessnews.co.id – Indeks saham, yang kerap menjadi tolok ukur kinerja reksa dana indeks, terlihat mengalami penurunan di awal tahun 2024. Pada Kamis (25/4), LQ45 tercatat turun 1,11% year to date (ytd), IDX30 turun sebesar 1,70% ytd, sementara SRI-KEHATI merosot 0,43% ytd.

Meskipun demikian, para analis memprediksi bahwa reksa dana saham masih memiliki prospek kinerja yang positif sepanjang tahun ini. Salah satu yang menjadi katalis pendorong adalah isu penurunan suku bunga yang diproyeksikan akan berlangsung pada tahun 2024.

Dengan turunnya suku bunga global, investor cenderung menjadi lebih agresif, dan pasar saham kembali menjadi pilihan investasi yang menarik. Selain itu, penurunan suku bunga dapat berdampak positif bagi mata uang rupiah, yang berpotensi menarik arus dana masuk investor asing ke dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pelaku pasar pun menyoroti sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga, seperti perbankan, telekomunikasi, dan konsumer, yang diprediksi akan tetap mendorong kinerja positif pada indeks saham.

Lebih lanjut, reksa dana indeks tetap menjadi opsi yang cocok untuk investor dengan horizon investasi jangka panjang. Sebab, reksa dana indeks dianggap memberikan eksposur ke pasar saham tanpa risiko aktif tambahan karena mengikuti kinerja indeks acuannya.

Sejumlah produk reksa dana indeks yang terdapat di NAVI, platform jual-beli reksa dana Mirae Asset, turut mencatatkan kinerja yang mengesankan dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Beberapa di antaranya seperti Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A yang tercatat mengalami peningkatan sebesar 11% ytd, Insight Sri Kehati Likuid – I Sri Likuid sebesar 9,52% ytd, serta Allianz Sri Kehati Index Fund sebesar 8,40% ytd.

Seperti diketahui, reksa dana indeks merupakan jenis reksa dana yang komposisi portofolionya mengikuti komponen-komponen indeks acuan. Dengan prospek bergeraknya IHSG pada level yang lebih tinggi, maka minat investor terhadap reksa dana indeks pun juga diprediksi akan semakin meningkat.

Kelebihan berinvestasi pada reksa dana indeks terletak pada optimalnya langkah diversifikasi yang diterapkan. Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko investasi karena portofolio reksa dana indeks mencakup sejumlah instrumen yang berada di dalam sebuah indeks.

Sebagai informasi lebih lanjut bagi investor, berikut adalah deretan produk reksa dana indeks dengan kinerja historis terbaik dilansir dari NAVI menurut pantauan Jumat, 26 Januari 2024.

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A: -1,37% (1 bln); +1,26% (3 bln); -3,39% (6 bln); +11,00% (1 thn)

Insight Sri Kehati Likuid – I Sri Likuid: +0,77% (1 bln); +1,91% (3 bln); -1,95% (6 bln); +9,52% (1 thn)

Allianz Sri Kehati Index Fund: +0,74% (1 bln); +2,07% (3 bln); -2,32% (6 bln); +8,40% (1 thn)

Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 : -0,65% (1 bln); +3,61% (3 bln); -2,93% (6 bln); +3,42% (1 thn)

Principal Index IDX30 Kelas 0: -0,74% (1 bln); +3,36% (3 bln); -3,08% (6 bln); +3,41% (1 thn)

Comments are closed.