NCC 2024

Surplus Neraca Perdagangan RI Tetap Solid, Ini Efeknya bagi Reksa Dana

JAKARTA, businessnews.co.id – Kinerja neraca perdagangan RI terus menunjukan pertumbuhan yang positif. Pada Desember 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus US$3,31 miliar.

“Surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada Desember 2023 sebesar US$3,31 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada November 2023 sebesar US$2,41 miliar,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Puji Ismartini Senin (15/02/24).

Surplus neraca perdagangan RI pada bulan Desember 2023 dikontribusi dari komoditas yang berada di sektor nonmigas. Pada periode bulan tersebut, surplus nonmigas tercatat sebesar US$5,20 miliar, meningkat dari US$4,62 miliar di bulan sebelumnya.

Berbagai komoditas nonmigas yang berkontribusi dalam surplus neraca perdagangan di periode ini antara lain yakni bahan bakar mineral atau HS27, lemak dan minyak hewan atau nabati atau HS15, serta besi dan baja atau HS72.

Pudji mengungkapkan, besaran nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$22,41 miliar. Capaian itu terhitung lebih meningkat 1,89% dibandingkan bulan lalu.

Peningkatan nilai ekspor di Desember 2023 dipengaruhi oleh penurunan ekspor pada sejumlah komoditas nonmigas. Seperti golongan HS27, HS15, hingga HS47 (pulp dan kayu). Sementara itu, nilai impor RI pada Desember 2023 tercatat US$19,11 miliar.

Lebih lanjut, kinerja neraca perdagangan Tanah Air yang optimal dapat menjadi katalis positif bagi perkembangan dunia investasi RI ke depannya. Surplus neraca perdagangan dapat mengindikasikan kesehatan ekonomi makro suatu negara.

Kondisi ekonomi yang kokoh pun pada gilirannya berpeluang mendorong kinerja sejumlah instrumen investasi. Hal tersebut karena, kinerja ekonomi makro yang solid akan meningkatkan keyakinan investor akan potensi pertumbuhan investasi di negeri ini.

Comments are closed.