Jakarta, Businessnews.co.id – Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan konflik Israel-Hamas bisa menyebar ke luar kawasan Timur Tengah dan menyatakan salah besar jika perempuan, anak-anak dan orang tua tidak bersalah di Gaza turut dihukum karena kejahatan yang dilakukan pihak lain.
Putin, yang melontarkan pernyataan itu saat pertemuan bertemu dengan para pemimpin lintas agama Rusia di Kremlin, menyebut pertumpahan darah di Gaza harus dihentikan.
Dia mengaku sudah menelepon para pemimpin dunia lainnya bahwa jika pertumpahan darah tak dihentikan, maka ada risiko kobaran konflik yang lebih besar.
“Tugas kita hari ini, tugas utama kita, adalah menghentikan pertumpahan darah dan kekerasan,” kata Putin, berdasarkan transkrip pertemuan dengan tokoh-tokoh lintas agama di Kremlin itu.
“Jika tidak, eskalasi krisis ini akan membawa akibat yang sangat membahayakan dan merusakkan, tidak hanya di kawasan Timur Tengah. Krisis ini bisa meluas jauh di luar Timur Tengah,” lanjutnya.
Dalam pernyataannya yang mengkritik negara-negara Barat, Putin menuding kekuatan-kekuatan tertentu yang tidak disebutkan namanya berusaha memprovokasi eskalasi perang yang lebih luas dan menjerumuskan sebanyak mungkin negara dan masyarakat ke dalam konflik tersebut.
Tujuannya, ungkap Putin, adalah “menciptakan gelombang kekacauan dan kebencian timbal balik yang nyata tidak hanya di Timur Tengah tetapi juga jauh di luar perbatasannya. Untuk tujuan ini, antara lain, mereka berusaha mempermainkan rasa kebangsaan dan agama jutaan orang.”
Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Israel dan warga negara lain yang tewas atau terluka akibat serangan berdarah Hamas pada 7 Oktober.
Menurut Putin, Rusia mendukung solusi dua negara dalam masalah Palestina-Israel, yang menurutnya adalah satu-satunya cara untuk mencapai penyelesaian jangka panjang dalam konflik itu.
Namun, dia menegaskan Israel salah karena terus membom Gaza sebagai pembalasan atas pembantaian dan penyanderaan warganya oleh Hamas.
“Bagi kita sudah jelas bahwa orang tidak bersalah tidak boleh bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan orang lain,” kata Putin.
“Perang melawan terorisme tidak dapat dilakukan berdasarkan prinsip keji tanggung jawab kolektif ketika orang tua, perempuan, anak-anak, seluruh keluarga dan ratusan ribu orang dibiarkan tanpa tempat tinggal, makanan, air, listrik dan perawatan medis,” pungkas Putin.
Sumber: Reuters
Comments are closed.