NCC 2024

Dorong Pertumbuhan BUMN Logistik, Pendapatan PT Pos Indonesia Melonjak di Semester I

Jakarta, Businessnews.co.id –  Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang logistik, PT Pos Indonesia, melaporkan pendapatan sebesar Rp 2,41 triliun pada semester pertama tahun 2023. Pendapatan ini mengalami peningkatan sebesar 8,39% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 2,22 triliun.

Pendapatan PT Pos Indonesia didukung oleh sejumlah sumber, antara lain dari surat dan paket pos yang mencapai Rp 941,13 miliar pada semester pertama tahun 2022, meningkat dari Rp 876,71 miliar tahun sebelumnya. Selain itu, segmen logistik PT Pos Indonesia juga mencatat pendapatan sebesar Rp 791,7 miliar hingga semester kedua tahun 2023. Selanjutnya, pendapatan PT Pos Indonesia juga berasal dari jasa keuangan sebesar Rp 479,13 miliar dan sektor ritel sebesar Rp 134,32 miliar.

Berkaitan dengan peningkatan pendapatan, PT Pos Indonesia juga menghadapi peningkatan beban pokok pelayanan sebesar 9,7%, mencapai Rp 1,67 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,59 triliun. Beban pokok pelayanan terbesar berasal dari surat dan paket pos dengan nilai Rp 813,04 miliar, jasa keuangan sebesar Rp 445,16 miliar, dan logistik sebesar Rp 374,24 miliar. Selain itu, perusahaan juga mencatatkan beban usaha sebesar Rp 427,87 miliar, yang mengalami penurunan sebesar 18,41% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 524,47 miliar.

Laba periode yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 371,68 miliar selama enam bulan pertama tahun ini, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 247,51 miliar. PT Pos Indonesia melaporkan liabilitas sebesar Rp 4,78 triliun, meningkat dari angka Desember 2022 yang mencapai Rp 4,11 triliun. Sementara ekuitas PT Pos Indonesia mencapai Rp 7,56 triliun, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp 6,94 triliun. Jumlah aset PT Pos Indonesia mencapai Rp 12,35 triliun, meningkat dari angka sebelumnya yang mencapai Rp 11,14 triliun.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pos Indonesia, Tonggo Marbun, sebelumnya menyatakan bahwa PT Pos Indonesia dipercaya untuk memimpin dan mengkonsolidasikan sektor BUMN logistik dalam rangka membangun ekosistem logistik nasional.

“Saat ini tidak ada BUMN yang secara khusus BUMN logistik dan mungkin perbaikan yang dilakukan oleh Pos, pemegang saham percaya dan mempercayakan Pos untuk memimpin ini,” ungkapTonggo, dikutip dari Antara, Selasa (3/10).

Tonggo juga menyatakan bahwa PT Pos Indonesia memiliki target untuk berkontribusi dalam menurunkan biaya logistik dalam ekosistem logistik nasional, dari 23% menjadi 15% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dia menekankan bahwa dalam konteks ekosistem logistik nasional, biaya logistik saat ini sangat tinggi, mencapai 23% dari PDB, dan PT Pos Indonesia ditantang untuk membantu menurunkannya menjadi 15%.

Comments are closed.