IDSurvey Tegaskan Peran Strategis dalam Perdagangan Karbon untuk Lingkungan Hijau
Jakarta, businessnews.co.id – IDSurvey telah menjalin kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam perdagangan karbon dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada bulan Februari 2023 yang lalu.
Direktur Utama IDSurvey, Arisudono Soerono, mengungkapkan bahwa perusahaan akan berfokus pada upaya memaksimalkan perdagangan karbon, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
“IDSurvey sebagai brand identity dari holding BUMN Republik Indonesia dalam jasa survei ditunjuk untuk menggerakkan roda bisnis berbasis ekonomi hijau,” ungkap Arisudono, Senin (02/10).
Upaya ini didukung oleh akreditasi yang diperoleh oleh anak perusahaan ID Survey di sektor bisnis hijau, yaitu PT Sucofindo, yang telah meraih akreditasi sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi (LVV) Informasi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Arisudono menjelaskan, perdagangan karbon adalah transaksi jual beli kredit karbon yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, khususnya di Indonesia, serta menjadi sumber pemasukan negara.
“Perdagangan karbon juga bakal menyumbang perlindungan hutan dan pohon,” tambahnya.
Presiden Joko Widodo telah mengakui pentingnya perdagangan karbon dalam mengurangi dampak perubahan iklim secara global saat meresmikan perdagangan karbon di BEI pada tanggal 26 September 2023. Ia menyatakan bahwa melalui bursa karbon, Indonesia akan berperan aktif dalam melawan krisis perubahan iklim. BEI melalui indeks IDXCarbon akan menjadi penyelenggara bursa perdagangan karbon di Indonesia.
Dalam konteks ini, dasar hukum perdagangan karbon telah diatur dalam Peraturan Presiden No. 98 tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon, yang kemudian diimplementasikan melalui peraturan-peraturan teknis yang diterbitkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Comments are closed.