BusinessNews Indonesia – Sebagai Perusahaan yang memiliki visi “Menjadi lembaga pembiayaan terkemuka dalam meningkatkan nilai tambah secara berkelanjutan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik”, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus mengimplementasikan Governance Risk and Compliance (GRC) dengan sebaik-baiknya. Karena dengan implementasi GRC tersebut, bisnis PNM semakin meroket.
“Dengan kita menjalankan GRC yang lebih baik di Perusahaan, bisnis PNM juga tentu semakin membaik. Return on Equity kita membaik dari 14,10% di tahun 2022 hingga 19,17% di bulan Juni 2023. Selian itu, Return on Asset juga meningkat dari 2,77% tahun 2022 menjadi 3,92% di bulan Juni 2023 ini”, kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PNM, Kindaris, dalam penjurian GRC Award 2023 yang diselenggarakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia secara online pada Senin (21/8/2023).
Kindaris menambahkan, bahwa dari sisi sistem pengendalian internal, PNM sudah menggunakan Model Tiga Lini yaitu; Pertama, organ pengurus, yang berfungsi sebagai akuntabilitas terhadap pemangku kepentingan atas pengawasan organisasi. Kedua manajemen, yang berfungsi untuk ekspertis, bantuan, pemantauan, dan tantangan atas hal-hal yang terkait dengan risiko. Dan ketiga audit internal, yaitu sebagai asurans dan advis yang independent dan objektif atas segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan.
Dalam rangka penguatan tata kelola terintegrasi kepada seluruh Perusahaan Anak BRI termasuk PNM, BRI melalui Konsultan PwC melakukan serangkaian proses review untuk melakukan penilaian Maturitas Kepatuhan, Maturitas Tata Kelola dan Maturitas Manajemen Risiko. Tujuannaya adalah untuk mengetahui tingkat maturitas dari tata kelola terintegrasi dalam menjalankan fungsinya sebagai holding ultra mikro.
PNM memiliki 14, 6 juta nasabah yang terhitung hingga Juni 2023. Adapun dari sisi penyaluran Mekaar yaitu dari Januari hingga Juni 2023 sebesar Rp33,2 T. kemudian total kantor cabang yang dimiliki PNM saat ini sebanayak 62 dengan 3.834 melalui program mekaar dan 643 program Ulam.
“Dengan pelbagai implementasi sistem GRC tersebut, PNM mendapatkan skor assesment GCG pada tahun 2020 mencapai 84,40 dan tahun 2021 mencapai 91,18 serta di tahun 2022 mencapai 88,25 dengan predikat sangat baik”, ujar Kindaris.
Kemudian dari sisi implementasi manajemen risiko, PNM sudah melakukan penilaian Risk Maturity Level dengan skor 3,40 yang sudah tervalidasi dari BRI. PNM juga menerapkan ISO31000 yang telah selesai pada Januari 2023 ini. Selain itu, PNM juga membuat pelaporan Implementasi MRI berupa Laporan Monitoring Bulanan terhadap 8 (delapan) Kategori Risiko, Laporan Risk Register dan Profil Risiko setiap 3 bulan, serta Reviu MR.
Adapun program digitalisasi pelaporan gratifikasi melalui aplikasi PNM Digi merupakan inovasi baru yang diciptakan oleh Tim Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) PNM. Hal itu dilakukan dalam rangka mempermudah bagi pelapor untuk melakukan pelaporan gratifikasi melalui aplikasi EDS PNM Digi yang dapat diakses oleh seluruh insan PNM termasuk anak perusahaan dan afiliasi PNM melalui HP.
Sebagai implementasi kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, maka diperlukan fungsi dashboard pemantauan atas komitmen perusahaan dalam memenuhi kewajiban pelaporan yang telah di tetapkan oleh regulator.
“Dalam membantu pelaksanaannya, dibutuhkan peran teknologi informasi dengan mengembangkan sistem yang dapat melakukan monitoring atas pemenuhannya kewajiban pelaporan dan memberikan notifikasi berupa reminder kepada Divisi terkait melalui Aplikasi Sistem Informasi Kepatuhan (SIPATUH)”, ungkap Kindaris.
Sistem Informasi Kepatuhan yang disingkat SIPATUH PNM adalah aplikasi untuk monitoring kepatuhan yang salah satunya digunakan untuk melakukan monitoring pemenuhan kewajiban pelaporan terhadap peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh regulator dalam bentuk aplikasi kepatuhan.
PNM Targetkan 17 Juta Nasabah Aktif Pada 2023
PNM menargetkan 17 juta nasabah aktif sepanjang 2023.Hingga Februari 2023, nasabah aktif PNM telah mencapai 14,4 juta nasabah.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi optimistis bisa mencapai 17 juta nasabah, dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai positif. Terlebih ada proyeksi pertumbuhan ekonomi dari IMF sebesar 5 persen.
“Kami tidak memungkiri pasti informal atau ultra Mikro pasti terdampak juga, tapi tidak sedampak sektor formal. Nah malah kami harus mempersiapkan diri untuk kalau sektor formal kena banyak karyawan, usaha-usaha lainnya yang kami lakukan,” kata Arief (14/4/23).
Arief menambahkan, jumlah nasabah dari tahun ke tahun juga meningkat. Pada 2019 saat pandemi hanya 6 juta, kemudian naik menjadi 7,8 juta nasabah pada 2020. “2021 bisa meningkat 11,4 juta, ini bisa jadi karena beralihnya sektor formal,” ujar Arief.
Dari sisi pembiayaan, Arief menargetkan, bisa menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 70 triliun pada 2023. Target ini bisa tercapai dari produk andalan PNM yakni Mekaar dan Ulam.
“Kalau ada yang masih banyak yang kami bantu, kami akan bantu, tahun lalu kami realisasi Rp 64 triliun, paling tidak tahun 2023 Rp 70 triliun. Semoga bisa lebih, untuk penyaluran,” jelas Arief.
PNM Targetkan Penyaluran Pinjaman Mencapai Rp 70 Triliun
PNM menargetkan penyaluran pinjaman tahun ini bisa mencapai Rp 70 triliun, setelah sebelumnya terjadi peningkatan pinjaman ultra mikro sejak pandemi Covid-19.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi baru-baru ini di Makassar, Sulawesi Selatan, mengatakan, target penyaluran pinjaman Rp 70 triliun optimistis diraih tahun ini. “Kalau kita berkaca 2021 itu penyaluran kita sekitar Rp 49 triliun, kemudian meningkat pada 2022 menjadi Rp 64 triliun dan tahun ini ditarget tersalur Rp 70 triliun,” kata Arief.
Arief menjelaskan beberapa upaya telah disiapkan untuk mencapai target tersebut. Salah satunya dengan mendorong nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) untuk naik kelas.
Ia mengaku angka tersebut merupakan target minimal yang berarti PNM bisa berpeluang mencapai target lebih dari itu. “Jika di masa pandemi Covid-19 saja mereka bisa berjuang, apalagi sekarang. Peningkatannya cukup besar dan angka Rp 70 triliun itu adalah target minimal kita,” kata Arief.
Menurut dia, di kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun belakang justru semakin banyak pelaku ultra mikro. Mengingat, pekerja di sektor formal sedikit terganggu di masa-masa itu. Terlebih, saat ini PNM juga memberikan pembiayaan di semua sektor tanpa melakukan pembagian. Mengingat, tujuan utamanya adalah memperluas kesempatan masyarakat untuk mendapatkan pembiayaan.
Untuk nasabah sendiri hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 14 juta nasabah yang memiliki tabungan Simpedes ultra mikro. Sebelum pandemi, kata dia, jumlah nasabah hanya sekitar enam jutaan dan setelah PNM bergabung dengan holding beberapa perbankan seperti BRI serta Pegadaian, jumlah nasabah terus bertambah yang hingga saat ini mencapai 14 juta lebih.
“Sebelum pandemi itu nasabah hanya enam juta dan sekarang 14 juta. Artinya ada peningkatan lebih dari delapan juta,” ucapnya.
PNM Raih 3 Penghargaan GRC Award 2023
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih 3 (tiga) penghargaan bergengsi di ajang awarding tahunan GRC & Performance Exellence Award 2023 yang digelar oleh Majalah BusinessNews Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu (30/08/2023).
Pada acara yang mengangkat tema “Risk Management at the Speed of Business’’, PNM berhasil meraih penghargaan dengan lima (5) star silver. Adapun kategori penghargaannya yaitu The Best GRC for Corporate Risk Management 2023 (Financial Services), dan The Best Chief Risk Management & Compliance Officer 2023 Oleh Direktur Kepatuhan Dan Manajemen Resiko PNM, Kindaris dan The Best CEO for GRC Excellence 2023 Oleh Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.
PNM secara konsisten berupaya menjaga kelangsungan bisnis perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang dengan baik, serta memperkuat sistem pengendalian internal melalui pengelolaan risiko yang berlandaskan prinsip kehati-hatian, terintegrasi, efektif dan efisien pada setiap level organisasi.
Berdasarkan analisis para pakar dan profesional di bidang GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi yang menjadi Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2023 dalam prosese penjurian, memutuskan bahwa PNM dinilai telah mengimplementasikan GRC dengan baik sesuai tata nilai dan manajemen risiko yang berlaku di dunia Internasional.
GRC & Performance Excellence Award merupakan kegiatan corporate rating (award) tahunan, di bidang Tata kelola perusahaan (GCG), Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan. Tujuan dari Award ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi.
Comments are closed.