NCC 2024

Ini Sejumlah Tantangan yang Di Hadapi Pemerintah dalam Mencapai Target Pendapatan Tahun 2024

Jakarta, Businessnews.co.id – Meskipun ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, pemerintah Indonesia memiliki kekuatan dalam kinerja pendapatan negara yang membaik tahun ini, yang akan menjadi modal untuk mencapai target tahun depan. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, pemerintah menetapkan target rasio pendapatan negara antara 11,88% hingga 12,38% dari produk domestik bruto (PDB).

Secara nominal, target pendapatan negara untuk tahun 2024 ditetapkan pada kisaran Rp 2.865,3 triliun, yang menunjukkan kenaikan sebesar 11,69% dari target tahun 2023 yang sebesar Rp 2.463 triliun. Menurut data dari Kementerian Keuangan, hingga Juli 2023, realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1.614,8 triliun atau sekitar 65,6% dari target. Rinciannya, pendapatan dari pajak yang merupakan pilar utama APBN telah tercapai sebesar Rp 1.109,1 triliun, atau sekitar 64,56% dari target tahun ini.

Selanjutnya, realisasi pendapatan dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp 149,83 triliun, meskipun capaiannya tertinggal dibandingkan dengan pendapatan pajak, hanya mencapai sekitar 49,4% dari target. Sementara itu, realisasi pendapatan negara non-pajak (PNBP) mencapai Rp 355,5 triliun, yang sudah mencapai sekitar 80,6% dari target.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, realisasi pendapatan negara masih mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,1% year on year (yoy). Meskipun pertumbuhannya sedikit melambat dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2023 yang mencapai pertumbuhan sebesar 5,4% yoy.

“Dari sisi pendapatan negara tumbuh positif dan solid, menjaga pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat,” katanya, Jumat (11/8).

Meskipun ada tantangan, pemerintah tetap optimis bahwa pendapatan negara tahun ini akan melampaui target yang telah ditetapkan. Berdasarkan proyeksi yang disampaikan kepada DPR, pendapatan bisa mencapai Rp 2.637,2 triliun, melebihi target sebesar 107,1%.

Baik pendapatan dari pajak maupun PNBP memiliki prospek untuk melebihi target, dengan perkiraan masing-masing mencapai 105,8% dan 116,9%. Hanya pendapatan dari kepabeanan dan cukai yang nampaknya sedikit di bawah target, yakni hanya mencapai 99%.

Sayangnya, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2022, perkiraan pendapatan negara secara keseluruhan pada akhir tahun 2023 hanya akan mengalami peningkatan sebesar 0,1% year on year (yoy). Ini berarti bahwa pemerintah masih harus mengejar pertumbuhan pendapatan sebesar 11,59% yang masih tersisa.

Ekonom dari Center of Reform on Economic (Core) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, mengidentifikasi sejumlah tantangan yang harus dihadapi pemerintah dalam mencapai target pendapatan negara tahun 2024. Salah satu tantangan utama adalah potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang dapat mempengaruhi penerimaan, khususnya dari segi pajak.

“Ketika target pertumbuhan ekonomi 5,1% hingga 5,7% pada tahun depan tidak dapat dicapai, maka potensi melesetnya penerimaan juga bisa terjadi,” ujarnya.

Tantangan lainnya adalah normalisasi harga komoditas, yang juga berdampak pada pendapatan negara, baik dari pajak maupun PNBP. Terlebih lagi, penerimaan negara selama ini sangat tergantung pada harga komoditas.

Comments are closed.