NCC 2024

Pasar Obligasi Lanjut Reli pada Pekan Ketiga Agustus 2023

JAKARTA, businessnews.co.id – Pasar obligasi Tanah Air terpantau terus mengalami pertumbuhan yang positif. Hal itu tercermin dari pergerakan Indeks acuan obligasi Indonesia atau Indonesia Composite Bond Index (ICBI) yang lanjut menguat pada periode pekan ketiga Agustus 2023.

ICBI melanjutkan reli kenaikan pada perdagangan Jum’at (28/8). Melansir data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), ICBI ditutup menguat sebesar 0,03% atau 0,10 poin ke level 366,83. 

Sepanjang tahun berjalan hingga 25 Agustus 2023, indeks obligasi komposit ini tercatat telah mengalami kenaikan sebesar 6,40% year-to-date (ytd). Sementara jika dibandingkan dengan kinerja tahun lalu, ICBI telah mengalami penguatan hingga 9,00% secara year-on-year (yoy).

Penguatan yang terjadi pada indeks obligasi ini terjadi seiring dengan solidnya kinerja imbal hasil pada instrumen obligasi, baik obligasi pemerintah maupun obligasi korporasi. 

Pada perdagangan Jum’at (25/8), indeks obligasi negara atau INDOBex Government Total Return (INDOBeXG-TR) ditutup menguat 0,03% ke level 359,08. Sementara secara tahun berjalan per 25 Agustus 2023, indeks obligasi negara telah menguat 6,49% ytd, dan menguat 9,11% yoy dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sejalan dengan pertumbuhan yang positif pada obligasi pemerintah, obligasi korporasi juga mencatatkan kinerja yang positif. Sampai 25 Agustus 2023, Indeks obligasi korporasi atau INDOBeX Corporate Total Return (INDOBeXC-TR) telah menguat 5,16% secara ytd, dan menguat 7,46% yoy jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Pertumbuhan positif pada pasar obligasi Tanah Air berlangsung di tengah melemahnya kinerja dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip data investing.com, indeks berjangka dolar AS pada hari pertama di pekan terakhir bulan Agustus 2023 ditutup melemah 0,16% ke level 103.992.

“Dolar melemah dari level tertingginya dalam 12 minggu pada hari Senin karena para pedagang mempertimbangkan jalur moneter AS setelah Ketua Fed Jerome Powell membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, sementara yen mendekati level terendah dalam lebih dari sembilan bulan,” kata pengamat ekonomi Ibrahim Assuabi kepada businessnews.co.id.

Kinerja yang ciamik dari pergerakan pasar obligasi domestik pun memberikan angin segar bagi prospek kinerja reksa dana ke depannya, khususnya bagi reksa dana pendapatan tetap yang menjadikan instrumen obligasi sebagai tujuan alokasi dari produk investasi ini.

Reksa dana pendapatan tetap merupakan jenis reksa dana yang menawarkan imbal hasil menjanjikan dengan tingkat risiko menengah. Obligasi hingga surat berharga pasar uang atau SBPU menjadi tujuan instrumen investasi dari reksa dana jenis ini yang dikelola oleh manajer investasi terpercaya.

Comments are closed.