NCC 2024

Strategi GRC Terstruktur Dongkrak Pendapatan PLN Enjiniring

 

Jakarta, Businessnews.co.id – Dibalik kesuksesan sebuah perusahaan, terdapat banyak usaha yang dilakukan oleh seluruh komponen internal perusahaan.

Di PLN Enjiniring, perkembangan usaha perusahaan dimulai dari unsur internal terlebih dahulu, termasuk dengan memperkuat Governance, Risk, dan Compliance (GRC) secara menyeluruh.

“Terkait penerapan GRC di korporasi, kami menggunakan 3 lines of defense, dimana first line merupakan pemilik proses bisnis kami sebut pemrakarsa, second line dari fungsi manajemen risiko dibantu oleh Sekper untuk melakukan review dan sebagai recommending officer, serta Satuan Pengawas Internal sebagai third line,” ujar Chairani Rahmatullah, Direktur Utama PLN Enjiniring secara virtual dalam sesi penjurian GRC Award 2023 yang diselenggarakan Majalah BusinessNews Indonesia pada Selasa (8/8/2023).

Pada mekanisme 4 Eyes Principles, setiap pembuatan keputusan yang diusulkan oleh pemrakarsa akan dilakukan review dan check oleh fungsi risiko dan fungsi hukum dan kepatuhan untuk kemudian dituangkan rekomendasi dalam bentuk Nota Analisa.

Seandainya terdapat kekurangan, reviewer dan checker berhak meminta pemrakarsa untuk melengkapi dokumen/kajian tertentu dalam rangka memastikan proses analisa dilakukan secara komprehensif dan dengan prinsip kehati-hatian.

Perlu dicatat, seluruh pengambilan keputusan harus melalui proses GRC dan mengacu pada Batasan Kewenangan sebagaimana diatur dalam Board Manual.

Direksi memastikan pengambilan keputusan memperhatikan risiko dan etika yang sudah terukur sehingga setiap tindakan dilandasi praktik yang sehat, memperhatikan etika dan kepatuhan.

Direksi turut berwewenang dan bertanggung jawab atas keputusan akhir (GO/NO GO) dari kegiatan yang dituangkan dalam NOTA PERSETUJUAN dalam Risalah Rapat Direksi.

Jajaran dewan komisaris dibantu oleh organ Komite Manajemen Risiko dan GCG melakukan pengawasan secara aktif terhadap pengelolaan dan penerapan Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG), salah satunya dengan pelaksanaan rapat kordinasi 1 bulan sekali dengan bidang terkait dalam perusahaan.

Agar transparansi perusahaan tetap terjaga, PLN Enjiniring rutin melaksanakan audit independen, mulai dari audit implementasi GCG oleh BPKP, audit terkait keuangan dan investasi oleh BPK RI, audit Laporan Keuangan oleh KAP.

Selain itu, masih ada audit SMM oleh PLN Pusertif, audit SMAP oleh PT Chesna, audit SMK3 oleh PLN Pusertif, dan Assessment RMI oleh DIV MRS PLN Pusat.

Perusahaan juga menggelar pelaksanaan survei kepuasan pelanggan oleh pihak independen dimanfaatkan untuk menjaring aspirasi dan masukan dalam rangka peningkatan kualitas proses bisnis perusahaan.

Berkat strategi-strategi di atas, Perseroan mampu meningkatkan pendapatan tahun 2022 sebesar 124% dari target RKAP 2022.

Kenaikan signifikan berasal dari pendapatan enjiniring dan pendapatan jasa pengembangan enjiniring, masing-masing lebih besar 25% dan 22% dari target RKAP tahun 2022.

Selain itu, realisasi Beban Operasi lebih tinggi dari RKAP 2022 yaitu sebesar 14% disebabkan peningkatan beban pokok produksi yang sejalan dengan pencapaian perolehan pendapatan, selain itu juga terdapat dampak penerapan PSAK 71 atas biaya peningkatan penyisihan piutang.

Terakhir, untuk realisasi pencapaian rasio ROE, NPM dan BOPO Perseroan tahun 2022 menunjukkan peningkatan, baik dibandingkan dengan tahun 2021 (YoY) dan RKAP tahun 2022.

Perbaikan rasio tersebut berasal dari pencapaian pendapatan Perseroan, efisiensi biaya dan peningkatan laba Perseroan tahun 2022.

Comments are closed.