Lewat Penerapan GRC, BTN Percaya Diri Jadi Best Mortgage Di Asia Tenggara
Jakarta, Businessnews.co.id – Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN semakin percaya diri untuk mencapai targetnya, yakni menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia 2025 dengan sejumlah strategi termasuk melalui implementasi GRC yang konsisten.
Direktur Human Capital, Compliance and Legal Bank BTN, Eko Waluyo mengatakan bahwa Bank BTN harus bisa menjadi lembaga pembiayaan profesional yang mendukung banyak pihak dengan mengedepankan kelengkapan struktur, kebijakan, dan implementasi GRC.
“Bank BTN selain mengadopsi konsep GRC yang berlaku secara umum di industri perbankan, juga melakukan sejumlah adaptasi. Kami punya 3 line model dalam penerapan GRC,” papar Eko dalam penjurian GRC Award 2023 yang digelar oleh Businessnews Indonesia, Kamis (20/7/2023).
Dalam hal tersebut, di lini 1 adalah di fungsi bisnis, fungsi operasional, dan fungsi risiko. Di lini 1,5 adalah fungsi pengendalian di first line.
Sementara, di lini kedua, adalah fungsi pemantauan risiko, kepatuhan, dan pengelolaan kebijakan. Sedangkan di lini ketiga adalah fungsi audit internal.
“Kebijakan GRC, kami atur terstruktur,” ungkap Eko.
Untuk memerkuat budaya kepatuhan, Bank BTN pun mengembangkan aplikasi PPDigital. “Fungsinya adalah sebagai search engine dan memperkuat Tata Kelola kebijakan dan aturan Bank BTN,” terang Eko.
Pada kesempatan yang sama, Corporate Governance Department Head Bank BTN, Andri Satriyo Pratomo memaparkan, road map atau peta jalan serta rencana bisnis Bank BTN dalam melakukan transformasi menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada tahun 2025.
Road map tersebut terdiri dari upaya peningkatkan low-cost funding sebesar dua kali lipat menjadi Rp 250 triliun. Kemudian mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari enam juta masyarakat Indonesia dan membangun one stop shop financial solution untuk tiga juta konsumen dan bisnis terkait perumahan. Sehingga Bank BTN akan menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent serta membangun portofolio kredit yang berkualitas tinggi dan mempertahankan NPL yang rendah.
“Pada saat ini, Bank BTN menguasai 83 persen pangsa pasar KPR subsidi,” ungkap Andri.
Tak sampai disitu, dari sisi Human Capital, Eko Waluyo juga mengungkapkan, Bank BTN membuka peluang seluas-luasnya pada generasi milenial untuk mengisi jabatan strategis.
Eko menjelaskan, saat ini porsi generasi milenial yang menduduki jabatan strategis di BTN jumlahnya cukup signifikan, yakni ada sekitar 22,63%.
Eko mengungkapkan, selain mendorong para milenial, Bank BTN juga concern terhadap karier perempuan untuk mengisi jabatan-jabatan strategis.
Compliance and Governance Deprtment Head Bank BTN, R. Wahyu B. Witjaksono menjelaskan bahwa para talent di Bank BTN selain dibekali oleh kemampuan managerial, juga diwajibkan untuk mengimplementasikan budaya perusahaan yang dilandaskan pada empat pilar yang berlandaskan pada budaya AKHLAK.
“Kami punya empat pilar budaya, empat pilar budaya itu meliputi sales & service culture, governance & risk culture, performance culture dan learning culture,” ungkap Wahyu.
Empat pilar budaya tersebut masing-masing diartikan tambah tumbuh dan memenuhi harapan pelanggan, bersih dan terpercaya, berkinerja unggul, dan terus belajar.
Melalui pilar-pilar budaya tersebut, BTN senantiasa konsisten untuk meningkatkan penerapan GRC melalui program Governance & Risk Culture.
“Berbicara mengenai risk culture ini seluruh insan BTN atau BTNers ini harus memenuhi dan melaksanakan dilapangan dan kami juga tentu memfasilitasi melalui program-program ala milenial untuk melakukan evaluasi apakah SOP yang sudah kita susun ini dipenuhi di lapangan,” ucap Wahyu.
Sebagai informasi, GRC & Performance Excellence Award ini adalah kegiatan corporate rating (award) tahunan, di bidang Tata kelola perusahaan (GCG), Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan. Tujuan dari Award ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi.
Kegiatan ini juga didukung oleh para pakar dan profesional bidang GCCS, Strategic Management, Finance Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi konsultan GCG, Manajemen Risiko, Manajemen Kepatuhan, maupun berbagai perguruan tinggi dan yang lainnya, kesemuanya tergabung sebagai Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2023.
Dewan juri yang hadir dan menilai pada kesempatan ini ialah Ir. Irnanda Laksanawan MSc. Eng (MBM) PhD., Ir. Haryono, MSc, PhD, Dr. Dewi HanggraenI, SE, MBA, CA, CACP., Dr Ir Harry Sutanto, MBA., Alan Yazid, BB, MBA.
Comments are closed.