Brantas Abipraya Bangun Kantor Gubernur Sul-Bar
Jakarta, Businessnews Indonesia – Dampak dari gempa yang mengguncang Mamuju-Majene, Sulawesi Barat awal tahun 2021 lalu, mengakibatkan sejumlah bangunan bertingkat di sekitar lokasi gempa rusak parah hingga roboh. Menunjukkan komitmennya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selalu ada untuk Indonesia, PT Brantas Abipraya (Persero) hadir untuk masyarakat Mamuju dan sekitar dengan melakukan pekerjaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Gedung Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat.
“Pekerjaan ini ditargetkan tuntas September 2023, Brantas Abipraya optimis dapat menyelesaikannya tepat waktu, mutu dan biaya. Berada di lokasi yang rawan gempa, Kantor Gubernur ini akan dibangun dengan teknologi konstruksi tahan gempa,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Miftakhul Anas seperti dilansir laman resmi Kementerian BUMN, Kamis (1/9/2022).
Anas juga mengatakan bahwa gedung yang dibangun dengan masa pelaksanaan 390 hari kalender dan 180 hari kalender masa pemeliharaan ini nantinya akan dibangun tiga lantai. Adapun ruang lingkup pekerjaan bangunan ini adalah pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan Mechanical, Electrical dan Plumbing (MEP), serta pekerjaan lansekap. BUMN Karya ini pun telah melakukan penandatanganan kontrak pembangunan Kantor Gubernur Sulawesi Barat pada 24 Agustus ini. Hadir mewakili Brantas Abipraya untuk meneken kontrak pengerjaannya yaitu Prasetyadhie, General Manager Divisi Operasi 1 Brantas Abipraya.
Di kesempatan yang sama, Anas menjelaskan bahwa gedung ini dibangun di atas lahan seluas 12.501 meter persegi (m2). Dengan total luas bangunan 9.683 meter persegi, lantai 1 gedung ini memiliki luas 2.663 m2, lantai 2 dan 3 seluas 2.557 m2, serta luas lantai atap sebesar 1.869 m2.
Sebagai tambahan informasi, gempa di Mamuju yang terjadi pada tanggal 14 Januari 2021 berpusat enam kilometer timur laut Kabupaten Majene 2,98 LS-118,94 BT pada kedalaman 10 kilometer. Gempa susulan dengan magnitudo 6,2 kembali terjadi dan berlangsung selama 5 hingga 7 detik.
Getaran gempa terasa hingga Mamuju, Makassar dan Palu dan mengakibatkan sejumlah gedung rusak, termasuk Rumah Sakit Mamuju, Kantor Gubernur Sulawesi Barat dan RSUD Mamuju. Gempa ini juga mengakibatkan longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju, sehingga akses jalan terputus.
Tak hanya melakukan rehabilitasi bangunan, aksi tanggap darurat yang dilakukan Brantas Abipraya pasca gempa untuk membangkitkan Sulawesi Barat lainya adalah mengerahkan alat berat untuk membongkar reruntuhan bangunan rumah dan gedung, tumpukan beton dan besi-besi.
“Adanya empat unit excavator dan delapan unit dump truck yang dibawa Brantas Abipraya tepat sehari pasca gempa saat itu untuk membantu membuka akses jalan dan membersihkan puing-puing. Memberikan yang terbaik untuk masyarakat Mamuju, korban bencana, sebelumnya kami juga telah menuntaskan rehabilitasi 17 gedung, diantaranya Gedung Dinas Perpustakaan, Gedung Dinas Komunikasi dan Informatika, Rumah Susun TVRI Sulbar, dan beberapa gedung lainnya,” tutup Anas.
Comments are closed.